Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang dilakukan Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT) untuk merekayasa hujan di DKI Jakarta dinilai
kurang berhasil. Sebab hujan masih terus mengguyur Jakarta dalam
beberapa hari terakhir.
Kepala UPT Hujan Buatan BPPT Heru Widodo
mengatakan, masih terjadi kesalahpahaman di masyarakat. TMC dilakukan
bukan untuk menghentikan, tapi untuk mengurangi curah hujan.
"Kalau
tidak hujan sama sekali malah akan menjadi malapetaka. Kami di Tim TMC
berupaya semaksimal mungkin mengurangi intensitas dan durasi hujan di
DKI Jakarta," kata Heru, di BPPT, Senin 20 Januari 2014.
Dia
memaparkan, TMC sudah dilakukan selama lima hari dari tanggal 14-19
Januari 2014, dengan kondisi banyak kumpulan awan berpotensi hujan di
atas langit DKI Jakarta.
"Dari hasil evaluasi sementara selama
lima hari, kami sudah mampu mengurangi tingkat curah hujan di Jakarta
sebanyak 22 persen. Hitungan itu didapat dari prediksi tingkat curah
hujan di Jakarta," kata Heru.
Dia juga menyampaikan, TMC yang
dilakukan oleh BPPT memang kurang maksimal. Sebab, kegiatan penyemaian
garam dari udara masih terkendala oleh minimnya jumlah pesawat yang
digunakan.
"Sekarang kami hanya menggunakan satu pesawat Hercules
yang hanya bisa melakukan penyemaian sebanyak satu sampai dua kali.
Berbeda dengan tahun lalu yang menggunakan tiga pesawat Hercules dan
mampu melakukan penyemaian sebanyak lima sampai tujuh kali dalam
sehari," ungkap Heru.
Saat ini, tambah Heru, kami sudah membicarakan dengan pihak TNI untuk mendapatkan bantuan pesawat Herculesnya lagi.
"Mudah-mudahan
jika sudah mendapatkan tambahan pesawat Hercules, TMC akan mendapatkan
hasil yang efektif dan maksimal," ujar Heru.
Mahal
Soal
mahalnya biaya TMC yang mencapai angka Rp20 miliar, ia mengatakan uang
sebesar itu digunakan dengan sistem adcost, atau uang yang dibayar
sesuai yang dikerjakan. Artinya, sisa uang bisa dikembalikan.
"Peraturan Pemerintah mengatur biaya sekali penerbangan untuk penyemaian garam berkisar Rp100 juta. Diprediksikan TMC yang dilakukan selama dua bulan ini menjalani 100 kali penerbangan dan biaya tambahan lainnya," kata Heru.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar