Akuisisi WhatsApp oleh Facebook diprotes kelompok pemerhati privasi.
Kelompok itu mendesak regulator agar memeriksa kesepakatan bisnis yang
bernilai US$ 19miliar.
Diberitakan Reuters, Jumat 7 Maret 2014, dua kelompok non profit, Electronic Privacy Information Center dan Center for Digital Democracy
meminta Komisi Perdagangan Federal AS memeriksa sejauh mana kepastian
janji WhatsApp untuk tidak mengelola data pengguna guna tujuan iklan.
Sebagaimana diketahui, pendiri WhatsApp, Jan Koum, berjanji tidak akan mengotori platfrom dengan iklan seperti yang ada dalam Facebook.
Namun
janji itu tak serta merta membuat kelompok privasi itu percaya. Mereka
berpendapat dengan dimiliki jejaring sosial terpopuler di dunia itu, tak
ada jaminan WhatsApp akan bersih dari iklan.
Dalam
pengajuannya, kelompok itu meminta komisi tersebut untuk menginvestigasi
akuisisi khususnya terkait sejauh mana kemampuan Facebook mengakses
metadata dan penyimpanan nomor telepon seluler pengguna WhatsApp.
Penghasilan
Facebook diketahui mayoritas berasal dari penampilan iklan yang
menargetkan berbasis usia, jenis kelamin dan sifat pengguna lainnya.
"Seperti
yang kami tegaskan sebelumnya, WhatsApp akan beroperasi sebagai
perusahaan yang terpisah dan akan mempertahankan komitmen perusahaan
untuk hal privasi dan keamanan," tegas Facebook menanggapi protes itu.
Kekhawatiran
kelompok privasi itu juga mendasarkan pada kasus akuisisi Facebook atas
layanan sharing foto, Instagram, pada 2012 lalu. Dalam pengajuannya,
kelompok itu menuliskan komisi perdagangan telah mencatat belakangan
Facebook mengubah kebijakan privasi perusahaan, dan itu terjadi pada
kasus akuisisi Instagram.
Untuk itu komisi itu didesak untuk
mensyaratkan Facebook agar membatasi diri mengakses informasi, praktik
pengumpulan data pengguna WhatsApp.
"Pengguna WhatsApp tak dapat secara rasional mengantisipasi dengan menyeleksi layanan messaging yang
mendukung privasi, mereka akan bergantung data mereka pada praktik
pengumpulan data Facebook," demikian tulis pengajuan itu.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar