Jumat, 15 November 2013

Anonymous Australia lebih bahaya dari hacker Indonesia?

Dalam serangannya ke sistem Angkasa Pura, Anonymous Australia menyatakan bahwa serangan yang dilakukan hacker Indonesia ke situs Australia lemah karena hanya berbentuk deface. Mereka pun menunjukkan serangan yang harusnya dilakukan, yaitu meretas database infrastruktur penting.

"Kami tak butuh deface (dasar lamers) tapi kami hanya meretas sistem dan memanipulasinya," sebut Anonymous Australia dalam pastebin yang berisi database Angkasa Pura.
Serangan seperti ini sendiri dianggap cukup berbahaya oleh salah seorang mantan hacker dengan alias biadabs. Dirinya menyatakan Anonymous Australia lebih hebat dari hacker Indonesia.
"Anonymous Australia lebih berbahaya karena mampu menyusup ke sistem, mencuri DB (database) bahkan ada kemungkinan dapat menghapus semua data, sedangkan hacker Indonesia hanya main DDoS dan deface," sebutnya ketika ditemui merdeka.com (15/11).
Memang, hacker Indonesia sendiri selama ini melancarkan serangannya ke situs Australia dengan dua cara. Cara pertama adalah dengan mengganti antarmukanya, dan cara kedua dengan membanjiri servernya.
"Cara kerja DDoS hanya memenuhi server sehingga membuat server down kelebihan muatan, ketika serangan DDoS nya berakhir, tidak ada sistem yang rusak dan website dapat berjalan normal lagi atau deface hanya mengganti tampilan saja. Sekarang dua situs pusat aussie sudah bisa beroperasi lagi," tambah biadabs.
Sementara, hacker Australia dalam Anonymous Australia mengaku telah berhasil masuk database sistem Angkasa Pura dan mencuri beberapa data kartu kredit Indonesia. Hal ini tentu berbahaya karena menyangkut harkat hidup orang banyak.


[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar