Rabu, 23 Oktober 2013

Lima Fakta Oarfish "Si Monster Laut"

Hanya dalam waktu kurang dari sepekan, dua oarfish mati dan tersapu di pantai California, Amerika Serikat. Jumat pekan lalu (18/10) seekor oarfish sepanjang 4,3 meter ditemukan di Oceanside, California. Lima hari sebelumnya, staf dari Catalina Island Marine Institute menemukan bangkai
oarfish yang lebih besar sepanjang 5,5 meter di Teluk Toyon.
Meski bernasib tragis, kedatangan dua bangkai oarfish ini dsambut gempita para peneliti yang memang jarang menemukan spesies ini. Oarfish atau terkadang dijuluki "Si Monster Laut" hidup jauh di laut dalam dan jarang sekali terlihat di permukaan.
Milton Love, ahli biologi dari University of California di Santa Barbara, menyatakan bahwa ia ragu kematian dua oarfish ini adalah kebetulan. Ia mencurigai bahwa makhluk yang termasuk ikan itu terdorong ke atas permukaan oleh arus yang sangat kuat. Lalu mereka mati karena terhajar gelombang besar.
Meski banyak mitos yang menaunginya, berikut lima fakta sebenarnya mengenai oarfish:
1. Oarfish merupakan ikan bertulang terpanjang di dunia
Oarfish raksasa (Regalecus glesne) pertama kali dikenali pada 1772. Namun, masih jarang terlihat karena hidup di kedalaman 1.000 meter. Panjangnya bisa mencapai angka 17 meter dengan bobot 270 kilogram.
Ia kadang disebut sebagai "Raja Ikan Haring" karena kemiripannya dengan ikan tersebut. Di Palau, oarfish disebut ikan ayam jantan karena siripnya yang ramping dan berwarna merah. Sebagian orang menyebutnya ikan pita karena bentuk tubuhnya yang panjang.

2.Oarfish rasanya seperti agar-agar
Nelayan biasanya tanpa sengaja pernah menjaring oarfish. Mereka yang pernah memakan ikan ini menceritakan rasanya,"lembek dan liat melengket".
 
3. Oarfish memakan plankton dan tak bahaya
Meski bentuknya menyeramkan dan sering menjadi inspirasi kisah menyeramkan dari lautan, oarfish nyatanya tidak bahaya untuk manusia. Mereka memakan plankton kecil dan hanya memiliki bukaan kecil di sistem pencernaanya.
Mereka bahkan tidak punya gigi nyata, malah hanya memiliki tulang insang saring yang berguna menangkap organisme kecil.

4.Oarfish kurang sisik
Tidak seperti ikan bertulang lainnya, oarfish kurang sisik. Mereka memiliki bonggol kecil bertudung perak yang disebut guanine. Meski sudah beradaptasi degan tekanan besar di kedalaman laut, kulit mereka menjadi lembut dan mudah rusak di permukaan.

5. Oarfish bisa memprediksi gempa bumi
Di Jepang, ikan ini dikaitkan dengan cerita rakyat. Oarfish yang lebih kecil (Regalecus russelii) disebut sebagai "Pemberi pesan dari Kerajaan Dewa Laut". Menurut kepercayaan lokal, jika banyak dari oarfish ini yang hanyut, maka itu adalah pertanda adanya gempa bumi.
Dilansir dari Japan Times, ada dasar sains dari mitos tersebut. Kiyoshi Wadatsumi, peneliti gempa bumi dari organisasi e-PISCO, menyatakan, "Ikan laut dalam hidup dekat dengan dasar laut dan lebih peka terhadap pergerakan lempeng daripada mereka yang hidup di permukaan."


[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar