Kami adalah generasi muda yang gerah
dengan keterpurukan bangsa ini. Indonesia adalah negara besar yang lahir
bukan dari belas kasihan, tapi dari rahim perjuangan. Sudah saatnya
bangsa ini bangkit dan kembali berjuang. Sudah saatnya kami, putra dan
putri Indonesia memiliki satu tekad,
satu semangat, dan satu aksi dengan
satu sumpah :
Kami Putra dan Putri Indonesia, Memegang Teguh Nilai-nilai Kejujuran
Memegang teguh nilai-nilai kejujuran
adalah hal pertama dan paling utama sebagai fondasi dasar. Penyakit
kronis bangsa ini berakar dari lunturnya nilai-nilai kejujuran dalam
diri seseorang. Hal itu membuat hampir setiap lini masyarakat di negara
ini tidak segan dalam melakukan segala bentuk kecurangan. Mulai dari
anak usia sekolah seperti menyontek, hingga kecurangan-kecurangan yang
dilakukan pemegang kebijakan dan pelaksana amanat rakyat, yang memiliki
dampak luas, seperti suap, korupsi, kolusi, dan nepotisme. Sesuatu yang
besar, dimulai dari yang kecil. Pemimpin yang tidak jujur tercipta dari
kultur masyarakat yang senantiasa menumbuh-suburkan perilaku tidak
jujur. Itulah sebabnya, generasi muda sebagai calon pemimpin bangsa
harus berpegang teguh pada nilai-nilai kejujuran dalam bersikap. Berani
jujur itu hebat!
Kami Putra dan Putri Indonesia, Mampu Menjadi Teladan
Satu hal yang membuat bangsa ini mudah
menjadi goyah adalah karena tidak adanya keteladanan dari para pemimpin
bangsa. Hanya segelintir, satu diantara seribu, pemimpin yang mampu
menjadi teladan. Banyak diantara mereka hanya sekedar melakukan
pencitraan. Semu belaka. Korupsi, kasus suap, dan mempermainkan aturan
hukum sudah menjadi hal biasa dan jamak dilakukan. Para pemimpin pada
akhirnya seringkali bersikap khianat dan tidak amanah terhadap rakyat.
Itulah yang membuat masyarakat menjadi muak dan lelah. Sehingga pada
akhirnya, hampir sebagian besar masyarakat pun bersikap apatis,
cenderung tidak peduli pada aturan hukum, dan mudah main hakim sendiri.
Anarkisme terjadi dimana-mana, pelanggaran lalu lintas, kerusuhan antar
umat beragama. Semua itu hanyalah sebagian contoh kecil karena ketiadaan
teladan. Sebagai generasi muda, kita tidak bisa hanya duduk manis
berpangku tangan sambil menunggu keteladanan itu datang. Saatnya putra
putri Indonesia bergerak untuk menjadi teladan.
Kami Putra dan Putri Indonesia, Berani Beraksi Untuk Indonesia Bangkit
Sudah habis semua teori dikupas, pun
beragam konsep telah dibuat untuk mengatasi carut marut wajah negeri
ini. Tapi tidak pernah berhasil. Itu semua karena kita adalah bangsa
yang lemah dalam tataran aksi.
Kurang hebat apa konsep Pancasila sebagai dasar negara yang dirumuskan oleh para founding father
kita?! Kurang bagus apa UUD 45 sebagai sumber dari segala sumber hukum
kita?! Tapi semuanya nol besar dalam hal implementasi dan aksi. Bahkan
Sumpah Pemuda yang begitu menggetarkan sanubari pun terasa basi.
Bertumpah darah satu? Berbangsa satu?
Menjunjung bahasa persatuan? Faktanya, disintegrasi terjadi di sejumlah
wilayah. Kerusuhan berlatar agama seringkali terjadi. Bahasa Indonesia
diperkosa secara massal. Semua ini bagai sebuah ironi.
Karena itulah diperlukan sebuah gebrakan
yang harus digawangi oleh kaum muda yang penuh semangat, idealis, dan
pantang menyerah, dalam satu naungan bernama aksi. Sudah saatnya putra
dan putri Indonesia berani beraksi. Karena tanpa aksi, kita tidak akan
kemana-mana.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar