Beyond Broadband
Technology (BBT), sebuah perusahaan swasta sistem solusi keamanan,
mengklaim telah mengembangkan sebuah chip anti pembajakan. Perangkat
mini ini disebutkan bisa memecahkan masalah pengiriman konten hiburan
dan file melalui Internet, broadband, dan nirkabel
secara aman.
Dilansir Techeye, 9
November 2013, Steve Effros, salah satu pemilik BBT yang juga mantan
presiden Cable Telecommunications Assosiation mengatakan chip itu
benar-benar memberikan jalur keamanan komunikasi yang aman.
"Jadi, pengguna individu bisa mengendalikan keamanan mereka sendiri," ujar Effros.
Chip ini menggunakan sistem pengunduhan bersyarat atau dikenal DRM (digital right management) yang dirancang khusus sehingga hanya bisa diakses oleh pengguna yang mempunyai lisensi konten.
"Pendekatan peranti keras pengunduhan memungkinkan seluruh tingkat keamanan yang baru," kata Bill Bauer.
Menurutnya,
perangkat seperti inilah yang dibutuhkan oleh industri dalam
mendistribusikan maupun melindungi data dan kekayaan intelektual.
Cara kerja sistem anti
pembajakan ini yaitu seorang distributor atau perusahaan mengirimkan
konten kepada konsumer melalui kabel, Internet maupun udara. Sedangkan
konsumen mengunduh konten film, rekaman data kesehatan atau data apapun
yang dikirimkan melalui kabel boks, TV, komputer, sistem game, data
ilmiah, dan data industri sampai bank.
Kemudian chip komputer
yang sudah diprogram pada perangkat akan menerima pengunduhan dan
memberikan satu-satunya otorisasi yang dibutuhkan. Dengan sistem ini,
orang yang menerima pengunduhan tak perlu password, otorisasi atau
otentifikasi tertentu.
Mengingat BBT bukan sebuah produsen,
perusahaan ini berencana melisensi teknologi chip ini pada penyedia
teknologi kabel, chip, produsen peranti keras sampai perusahaan
perangkat elektronik. Teknologi ini juga relatif sangat murah, hanya
US$5 per unit, setara Rp50.000.
Effros mengaku sengaja menahan
munculnya teknologi ini di pasar selama ini dengan alasan menunggu
paten. Kini, di mana makin marak ancaman keamanan, maka momentumnya
sudah tepat.
"Ada kelompok yang lebih luas yang perlu tahu soal
ini. Sekarang kami bisa mulai memberitahu orang, ada cara baru untuk
berurusan dengan jenis keamanan yang tak memerlukan otoritasi," kata
dia.
Saat teknologi ini resmi dirilis, pihaknya menantang peretas
bahkan Badan Intelijen Elektronik AS (NSA) untuk mencoba kehebatan
teknologi tersebut.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar