Sabtu, 09 November 2013

Gelombang anti-Yahudi meningkat di Eropa

Badan Hak Asasi Uni Eropa dua hari lalu menerbitkan sebuah laporan yang memperlihatkan pandangan anti-Yahudi kian meningkat di Eropa dalam lima tahun terakhir. Fakta itu didukung oleh media sosial dan situs-situs di Internet, seperti dilansir stasiun televisi Aljazeera, Jumat (9/11).


Sebanyak 76 persen warga eropa mengatakan dalam lima tahun belakangan ini aktivitas di Internet menunjukkan gelombang anti-Yahudi meningkat.

Laporan dikeluarkan Uni Eropa itu bertepatan dengan peringatan ke-75 peristiwa Kristallnacht di Nazi Jerman.

Menurut survei kepada kaum Yahudi Eropa, sebanyak tiga perempat responden meyakini gelombang anti-Semit sedang meningkat di negeri mereka masing-masing. Sekitar sepertiga dari responden juga akan mempertimbangkan untuk beremigrasi karena masalah keamanan.

Hungarian, Prancis, Belgia menjadi negara yang paling tinggi tingkat anti-Yahudinya, termasuk di media massa dan politik. Tingkat gangguan di jalanan atau ruang terbuka terhadap warga Yahudi juga cukup tinggi.

Sekitar 34 persen warga Swedia mengaku mereka tidak mau memakai atribut bergambar bintang Daud yang bisa memperlihatkan keyakinan mereka. Dia Prancis fenomena serupa berkisar 29 persen.

Sebanyak sepertiga responden mengaku mereka mengalami bentuk kekerasan terhadap kaum anti-Yahudi dalam lima tahun terakhir.

Di Malmo, Swedia, serangkaian serangan dan ledakan bom terjadi di tengah komunitas Yahudi. Pada Maret 2012 terjadi pembunuhan tragis terhadap seorang Yahudi di sebuah sekolah di Kota Touluse, Prancis.


[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar