Harian The Guardian menurunkan laporan, penyadapan internet bukan hanya
dilakukan Amerika Serikat dan Inggris. Jerman, Prancis, Spanyol dan
Swedia ternyata bekerjasama dengan Markas Komunikasi Pemerintah (GCHQ)
Inggris melakukan kegiatan surveilans itu.
Itulah dokumen bocoran
terbaru dari GCHQ yang diperoleh Guardian dari Edward Snowden, bekas
pekerja di National Security Agency (NSA), mitra GCHQ di Amerika
Serikat. Aliansi intelijen negara-negara itu saling membuka diri untuk
informasi yang diperoleh mereka dari internet. Dokumen itu juga jelas
menyebutkan peran GCHQ sebagai pemimpin di antara mitra-mitra Eropanya
tentang bagaimana cara mengakali hukum nasional yang membatasi
kewenangan penyadapan mereka.
Pengungkapan dokumen ini tentu
membuat malu Jerman, Prancis dan Spanyol yang sebelumnya bereaksi marah
ketika Snowden membuka dokumen penyadapan NSA atas puluhan juta warga
ketiga negara itu. Intelijen AS sendiri berkukuh, surveilans itu
dilakukan lembaga mitra mereka di negara-negara itu sendiri. Hanya
Swedia yang relatif diam soal fakta yang dibongkar Guardian ini.
Direktur
Intelijen Nasional AS, James Clapper, sempat menyebut respons
pemerintah-pemerintah Eropa setengah munafik. "Beberapa mengingatkan
saya pada film klasik Casablanca: 'Ya Tuhan, ada perjudian di sini',"
kata Clapper.
GCHQ juga bekerjasama erat dengan dua lembaga
intelijen Belanda, MIVD untuk eksternal dan AIVD untuk internal. Namun
kedua lembaga ini berhadapan dengan aturan hukum yang ketat membatasi
penyadapan.
"GCHQ telah menyediakan masukan dan saran (menghadapi itu)," kata laporan yang dibongkar Guardian itu.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar