Kegundahan atas ulah hacker Indonesia yang menyerang situs-situs
penting Australia kembali diungkapkan Wakil Ketua Indonesia Security
Incident Response Team of Internet Infrastructure (ID-SIRTII) Muhammad
Salahudin atau akrab dipanggil Didin.
"Mengaku hacker kok risiko yang sangat mendasar enggak dipikirkan,
ini sangat aneh," ungkap pria asal Malang yang juga mengaku mantan white
hack itu kepada merdeka.com, Kamis (14/11).
Menurut dia, kelakuan hacker ini bisa membuat internet protocol (IP)
Indonesia diblok di sejumlah network akibatnya banyak transaksi baik
dokumen atau pun e-commerce yang gagal.
Didin mempertanyakan apakah para hacker muda itu sampai berfikir sejauh itu yang mana akan merugikan bangsanya sendiri juga.
Sebelumnya, ID-SIRTII mengeluhkan ulah hacker muda yang tergabung
dalam Anonymous Indonesia karena hanya merepotkan penjagaan keamanan
situs penting pemerintah.
Didin mengatakan hacker muda Indonesia itu mengatasnamakan
nasionalisme sempit tetapi menyengsarakan banyak pihak demi kejayaan
diri sendiri atau kelompok, supaya tenar minta diakui padahal tidak
peduli aksinya justru semakin mengundang masalah bagi jaringan Indonesia
dan kemarahan pihak lain.
"Apa mereka tidak mikir orang seperti aku terpaksa harus meyakinkan
counter part agar tidak ada balasan serangan yang sangat bisa jadi
merontokkan jaringan kita, tetapi para ababil ini bersorak kemenangan
menganggap pihak Australia misalnya sudah kibar bendera putih, di satu
sisi jaringan kita drop turun kualitasnya karena ulah mereka berapa
banyak pengguna dirugikan," kesalnya.
Untungnya, ujar Didin yang memiliki nama online Pataka, aset
informasi Indonesia yang strategis tidak seberapa. Pihak counterpart,
kata Didin, juga menjaga kondisi biar tidak makin keruh.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar