Dalam serangan hacker Indonesia ke situs pemerintahan Australia saat
ini, banyak pihak mencoba mengakui diri mereka adalah hacker. Namun
begitu, seorang hacker senior ternyata menanyakan kebenaran klaim ini.
Dalam sebuah laman di http://ezine.echo.or.id/, hacker dengan nama
anonymous dan anonymous [[AT]] echo.or.id ini mencoba menyoroti dunia
peretasan di Indonesia saat ini. Menurutnya, dunia hacking di nusantara
sudah berubah drastis dari yang dulu diketahuinya.
"Dunia keamanan informasi memang tidak lagi seperti dulu. Tidak ada
lagi hal-hal yang menarik. Tidak ada lagi tantangan. Tidak banyak hacker
konsisten dengan aktivitasnya. Terlalu banyak geng hacking yang tidak
jelas konsep dan tujuannya," tulisnya pada paragraf awal tulisan
tersebut.
Hacker ini pun melihat bahwa minat para hacker muda untuk terus
belajar sudah mulai menurun. Menurutnya sudah tak ada lagi hacker saat
ini yang tertantang melakukan eksplorasi terhadap ilmunya.
"Atau... mungkin malah berpikir bahwa hacking itu adalah hal yang
mudah yang dapat dipelajari dengan seminggu kursus dan kemudian akan
mendapat gelar Certified Ethical Hacker?," sambungnya.
Dirinya pun kemudian menyoroti lesunya sarana komunikasi para hacker
Indonesia saat ini. Menurutnya, hal ini pulalah yang menyebabkan
komunitas hacker Indonesia makin kempis.
"Sekarang, hampir sebagian komunitas yang menggunakan mailing list
maupun web forum selalu dipenuhi dengan pertanyaan yang sebenarnya dapat
dengan mudah diperoleh jawabannya dengan lima menit googling. Karena
tidak mendapatkan jawaban, sang pemula biasanya akan putus asa dan
kemudian meninggalkan komunitas tersebut. Selain itu, "penghuni lama"
komunitas tersebut juga menjadi bosan meladeni pertanyaan-pertanyaan
dari para pemula, dan akhirnya juga meninggalkan komunitas tersebut,"
tambahnya.
Namun, ketika menanyakan apakah hacker underground di Indonesia sudah
mati, dirinya mencoba menampik. Menurutnya, saat ini masih ada hacker
seperti itu namun sudah berubah sifatnya.
"Jika dulu dikenal sebagai underground, maka saat ini lebih dikenal sebagai mainstream."
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar