Setelah hampir semingguan pengamat multimedia yang kebetulan adalah Menpora Roy Suryo
melontarkan tudingan bahwa ada Indosat di balik penyadapan Australia
atas Presiden dan sejumlah pejabat dan ibu negara, kini Masyarakat
Telematika mulai buka suara.
Adalah Direktur Eksekutif Mastel Eddy Thoyib yang menyesalkan tuduhan Roy Suryo yang dinilainya terlalu gegabah.
Menurut mantan pegawai Indosat itu, tudingan Roy Suryo dalam kasus penyadapan kepada Indosat sangat tidak berdasar dan patut disayangkan.
"Apalagi dengan menyebutkan bahwa fragmen kabel optik bawah laut Sea
Me We sebagai alasannya," ujar Eddy Thoyib atas nama asosiasi yang
membawahi seluruh industri TI dan telekomunikasi itu, Jumat (29/11).
Menurut dia, perlu dimaklumi bahwa Sea Me We atau kabel laut untuk
Sea (southeast Asia), Me (middle east ) dan We (western europe) memang
Indosat ikut di dalam konsorsium pendanaannya bersama dengan banyak
negara lain, demikian juga dengan AIS (Australia Indonesia Submarine
Cable) dan Menang (Medan Penang) dan itu sudah sejak beberapa puluh
tahun yang lalu.
"Namun dengan ujuk ujuk (tiba-tiba) menuding bahwa Indosat terlibat
di dalam penyadapan tersebut menurut saya sekali lagi sangat gegabah,"
sesalnya.
Seperti diketahui, Roy Suryo
meminta Indosat bertanggung jawab atas penyadapan yang terjadi atas
Indonesia melalui satelit Palapa dan jaringan serat optik bawah laut.
Roy Suryo menilai bukti-bukti keterlibatan Indosat melalui satelitnya
sudah sangat jelas. "Wis cetha (sudah jelas), mau bukti apa lagi?
Menhan juga pasti punya bukti yang bisa dipertanggungjawabkan,"
ketusnya.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyesalkan begitu mudahnya Indonesia disadap karena satelit yang bukan milik dalam negeri, tetapi milik orang luar.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar