India merintis misi eksplorasi Planet Mars dengan meluncurkan roket
PSLV-C25 pada Selasa kemarin. Roket itu sukses menembus orbit Bumi dan
diharapkan mencapai orbit Mars dalam waktu 10 bulan mendatang.
Misi
Mangalyaan menjadi penanda kompetisi antariksa berbagai negara
sekaligus ambisi India untuk mandiri dalam program ruang angkasanya.
Negeri Hindustan itu bertekad tidak lagi membutuhkan bantuan dana dari
pemerintah Inggris.
Memang, seperti dilansir Daily Mail, Rabu
6 November 2013, untuk saat ini India masih menerima program bantuan
dari Inggris sampai tahun 2015. India menerima gelontoran dana 280 juta
pounsterling setara Rp51,1 miliar per tahun dari Inggris.
"Ini
buruk sekali, India masih harus menyerahkan uang ke negeri yang cukup
kaya hanya untuk memiliki program ruang angkasa mandiri, salah satunya
peluncuran ke Mars," kritik Jonathan Isaby, Direktur Kelompok Politik
Alliance Taxpayers.
Menurut Isaby, jika India bisa melepaskan ketergantungan pada bantuan Inggris, maka India tak perlu membayar pajak sepeserpun.
"Sulit
bagi pembayar pajak untuk mempercayai Departemen Pembangunan
Internasional Inggris untuk menggunakan dana dengan bijak saat melihat
India menghabiskan dana bantuan untuk eksplorasi ke Planet Merah
dibandingkan untuk negara termiskin di dunia," jelas Isaby.
Kementerian
Inggris itu berkomitmen meningkatkan bantuan keseluruhan sebesar 30
persen menjadi 11,3 miliar poundsterling, atau Rp2 triliun pada tahun
ini. Nilai bantuan itu diharapkan mencapai target 0,7 persen dari
pendapatan nasional.
Tahun depan saja, bantuan untuk misi ruang angkasa akan mencapai 12,6 miliar poundsterling (setara Rp2,3 triliun).
Angka
ini melebihi bantuan kepada kepolisian yang hanya 12,1 miliar
poundsterling (setara Rp2,2 triliun) dan juga melebihi bantuan untuk
Departemen Pertahanan dan Penjara.
Di bawah pemerintahan Partai
Buruh, India menjadi penerima bantuan Inggris terbesar. Tercatat pada
tahun 2010, India mendapat gelontoran dana 421 juta pounsdterling
(setara Rp78,6 miliar).
Melihat perkembangan perekonomian India
yang cukup pesat, Pemerintah Inggris makin menggelontorkan bantuan.
Selama empat tahun berikutnya, Sekretaris Department for International
Development, Andrew Mitchell menyetujui bantuan lebih lanjut senilai 1,1
miliar poundsterling.
Dalih India
Sementara
itu, Menteri Keuangan India Pranab Mukherjee malah mempermalukan
pemerintah Inggris dengan mengatakan pembayaran bantuan Inggris
menempati porsi yang kecil dari total belanja pembangunan India.
Melihat
kebijakan pemerintah India itu, ahli ekonomi pembangunan terkemuka,
Jean Dreze pesimistis dengan ambisi kemandirian India dalam misi luar
angkasa.
"Ini tampaknya menjadi bagian dari pencarian khayalan elit India untuk menjadi menjadi status negara adidaya," kilahnya.
Sedangkan
jubir Departemen Inggris itu mengatakan, setelah tahun 2015 nanti,
pihaknya akan tetap menggelontorkan bantuan untuk sektor swasta dan
bantuan teknis bagi India.
Sampai saat ini, misi negara yang
sukses mencapai eksplorasi Mars adalah AS, Rusia, dan Uni Eropa. Di
tingkat negara Asia, India bersaing dengan China.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar