Pada 68 tahun yang lalu, enam pesawat militer Amerika Serikat hilang di
suatu perairan yang dikenal sebagai kawasan Segitiga Bermuda. Sebanyak
27 awak pesawat dan personel militer AS hingga kini tidak diketahui
lagi.
Menurut The History Channel, pada pukul 14.10 5
Desember 1945, lima pesawat pengebom torpedo Avenger milik Angkatan Laut
AS yang tergabung dalam gugus tugas Flight 19 lepas landas dari
Pangkalan AL Ft. Lauderdale di Florida untuk misi latihan rutin selama
tiga jam.
Mereka dijadwalkan paling jauh terbang hingga 120 mil
ke arah timur dan 73 mil ke arah utara sebelum kembali ke landasan.
Namun, mereka tidak pernah kembali.
Dua jam setelah penerbangan,
pemimpin skuadron, yang berpengalaman terbang di kawasan Bermuda selama
lebih dari enam bulan, melaporkan bahwa kompas utama dan kompas
cadangan yang digunakan gagal berfungsi sehingga posisi dia tidak
diketahui.
Para pilot dari pesawat-pesawat lain pun mengalami
masalah yang sama dengan kompas mereka saat terbang di perairan Segitiga
Bermuda. Itu merupakan sebutan bagi suatu wilayah lautan di Samudra
Atlantik seluas 1,5 juta mil2 atau 4 juta km2, yang membentuk garis
segitiga antara Bermuda, wilayah teritorial Britania Raya sebagai titik
di sebelah utara, Puerto Riko, teritorial Amerika Serikat sebagai titik
di sebelah selatan dan Miami, negara bagian Florida, Amerika Serikat
sebagai titik di sebelah barat, seperti dikutip dari ensiklopedia online
Wikipedia.
Pihak AL pun menggunakan komunikasi radio untuk
mencari tahu lokasi skuadron yang hilang itu. Namun, tidak pernah
berhasil. Lebih dari dua jam kemudian, sekitar pukul 18.20, pihak
pangkalan udara mendeteksi komunikasi radio dari pemimpin skuadron. Dia
memerintahkan para anak buah untuk mendarat darurat karena pesawat
mereka kehabisan bahan bakar.
Saat itu, lanjut The History
Channel, pihak markas dengan pantauan radar berhasil mendeteksi
keberadaan para pesawat skuadron Flight 19. Mereka berada di sekitar
utara Bahama dan timur Pantai Florida.
Pada pukul 19.27, pihak AL
mengerahkan sebuah pesawat dan tim SAR dengan berkekuatan 13 personel
untuk mencari dan menyelamatkan rekan-rekan mereka yang hilang. Namun,
tim SAR itu juga hilang kontak. Belakangan, muncul laporan dari awak
sebuah kapal tanker yang berada di lepas pantai Florida, yang mengaku
mendengar bunyi ledakan.
Hilangnya 14 awak skuadron Flight 19 dan
13 anggota tim SAR memaksa AL mengerahkan misi pencarian besar-besaran.
Ratusan kapal dikerahkan, namun mereka tidak pernah menemukan para
pesawat dan awak yang hilang.
Pimpinan AL akhirnya berkesimpulan
bahwa enam pesawat dan 27 personel mereka tidak ditemukan karena menjadi
korban amukan badai, yang turut menghancurkan bukti-bukti. Namun, kisah
"Skuadron yang Hilang" itu menambah daftar misteri Segitiga Bermuda.
Wilayah itu menjadi salah satu daerah yang berbahaya bagi pesawat dan
kapal yang melintas.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar