Menteri Luar Negeri Julie Bishop ternyata tidak hanya akan mengunjungi
Indonesia pada hari Kamis, 5 Desember 2013. Selain Indonesia, Bishop
juga akan menyambangi China dan Filipina dari tanggal 6 hingga 8
Desember 2013.
Demikian siaran pers yang VIVAnews terima dari
Kedutaan Besar Australia, pada Rabu 4 Desember 2013. Tujuan utama Bishop
ke Jakarta diyakini untuk memperbaiki hubungan bilateral dengan
Indonesia paska terbongkarnya aksi penyadapan oleh Badan Intelijen
Australia (DSD) terhadap komunikasi Presiden SBY, Ibu Ani Yudhoyono dan
sembilan pejabat tinggi Indonesia lainnya.
Bishop akan
didampingi beberapa delegasi saat berkunjung ke Jakarta Kamis esok. Juru
Bicara Kedubes Australia, Ray Marcelo, yang dihubungi VIVAnews melalui
telepon, menyebut Bishop tidak akan menyediakan waktu untuk memberikan
keterangan pers.
"Pertemuan dilakukan secara tertutup dan tidak
akan ada kontak dengan media," ujar Marcelo yang saat ini tengah berada
di konferensi WTO.
Ditanya VIVAnews, apakah Bishop turut bertemu dengan Presiden SBY di akhir kunjungannya, Marcelo mengaku tidak tahu.
Ke China dan Filipina
Usai
menuntaskan kunjungan ke Indonesia, Bishop melanjutkan perjalanan ke
China untuk ikut dalam dialog tahunan luar negeri dan strategis dengan
Menlu Wang Yi. Dialog itu merupakan mekanisme kunci untuk mengambil
langkah komprehensif dalam agenda bilateral kedua negara.
Baru-baru
ini, hubungan kedua negara sempat tegang, lantaran Bishop memanggil
Duta Besar China untuk Negeri Kanguru, Ma Zhaoxu, 26 November lalu,
terkait penetapan batas pertahanan udara secara sepihak. Dianggap ikut
campur urusan internal negaranya, Pemerintah Negeri Tirai Bambu geram.
Juru Bicara Kemlu China, Qin Gang, mengatakan aksi pemanggilan utusan mereka sebagai sesuatu yang tidak bertanggung jawab.
Bishop
turut membawa misi pendidikan ke China dengan mengeksplorasi lebih jauh
bagaimana pelajar Australia dapat belajar dan menjajal kesempatan
magang melalui program New Colombo Plan. Program itu akan diberlakukan
mulai tahun 2015 mendatang.
Misi perdagangan juga ikut menyertai
kunjungan Bishop ke Negeri Tiongkok. Di sana dia akan bertemu dengan
anggota senior komunitas bisnis Negeri Kanguru untuk berdiskusi soal
pentingnya pertumbuhan perdagangan dan jalinan investasi dengaan China.
Terakhir,
Bishop akan berkunjung ke Filipina dan melihat lokasi bencana terparah
yang dihantam Topan Haiyan. Bishop akan meninjau lokasi Tacloban, karena
di sana dibangun RS darurat yang dioperasikaan tim bantuan medis Negeri
Kanguru.
RS tersebut sudah merawat lebih dari dua ribu orang
dan melakukan terhadap 173 operasi dalam dua pekan terakhir. Nilai
bantuan yang diberikan Pemerintah Australia untuk meringankan korban
bencana Topan Haiyan mencapai AU$30 juta. Bantuan itu termasuk makanan,
air bersih, peralatan kesehatan, bantuan logistik dan tenda.
Bishop
juga akan bertemu dengan Menlu Filipina, Albert del Rosario dan anggota
kabinet lainnya yang bertanggung jawab terhadap pemulihan situasi di
bagian timur Pulau Visayas.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar