Diberitakan BBC, Selasa 3 Desember 2013, hal ini disampaikan oleh editor harian The Guardian, Alan Rusbridger, saat dicecar anggota parlemen Inggris soal langkah mereka mempublikasikan bocoran Snowden.
Dalam pertemuan tersebut, anggota parlemen menyatakan bahwa bocoran Snowden itu berbahaya bagi keamanan nasional. Namun Rusbridger mengatakan, pemerintah AS dan komite intelijen AS yang dibocorkan rahasianya saja mengatakan padanya, bahwa publikasi The Guardian tidak mengakibatkan kerusakan.
"Ada perbedaan pandangan mengenai hal ini. Mustahil untuk ditanggapi karena tidak ada yang memberikan pada saya bukti yang spesifik," kata Rusbridger.
Ditanya oleh anggota parlemen apakah dia sadar telah melanggar Undang-undang terorisme, dengan membagikan informasi nama-nama agen Inggris dengan koran lain, Rusbridger mengaku tidak bisa menjawabnya karena dia bukan pengacara.
Namun dia menegaskan, The
Guardian tidak sembarang publikasi, melainkan memilih dengan seksama.
Bahkan, apa yang dipublikasikan saat ini baru sekitar satu persen saja
dari bocoran keseluruhan.
Selain itu, dia membantah telah mempublikasikan nama-nama agen intelijen. Contohnya laporan soal Irak dan Afganistan sama sekali tidak dilirik, karena bukan tujuan dari publikasi oleh Snowden.
"Kami melakukan pemilihan yang selektif. Saya rasa kami baru mempublikasikan 26 dokumen dari 58.000 dokumen yang kami terima," kata dia.
Selain itu, dia membantah telah mempublikasikan nama-nama agen intelijen. Contohnya laporan soal Irak dan Afganistan sama sekali tidak dilirik, karena bukan tujuan dari publikasi oleh Snowden.
"Kami melakukan pemilihan yang selektif. Saya rasa kami baru mempublikasikan 26 dokumen dari 58.000 dokumen yang kami terima," kata dia.
Ditanya oleh anggota
parlemen lainnya, apakah Rusbridger "mencintai negeri ini", dia mengaku
terkejut. Dengan lugas dia menjawabnya.
"Kami adalah patriot dan salah satu yang membuat kami patriot adalah demokrasi dan kebebasan pers dan fakta bahwa seseorang di negeri ini bisa berdiskusi dan melaporkan dengan bebas soal hal ini," kata dia.
"Ada beberapa negara, kebanyakan bukan demokrasi, dimana jurnalis tidak bebas menuliskannya dan aparat keamanan mendikte editor apa yang harus dia tulis. Itu bukanlah negara tempat kami tinggal, di Inggris. Inilah salah satu hal yang membuat kami cinta negeri ini," lanjutnya lagi.
"Kami adalah patriot dan salah satu yang membuat kami patriot adalah demokrasi dan kebebasan pers dan fakta bahwa seseorang di negeri ini bisa berdiskusi dan melaporkan dengan bebas soal hal ini," kata dia.
"Ada beberapa negara, kebanyakan bukan demokrasi, dimana jurnalis tidak bebas menuliskannya dan aparat keamanan mendikte editor apa yang harus dia tulis. Itu bukanlah negara tempat kami tinggal, di Inggris. Inilah salah satu hal yang membuat kami cinta negeri ini," lanjutnya lagi.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar