Melalui
pernyataan dalam websitenya, Hawking tiba-tiba mengaku pernyataan lubang
hitam yang pernah ia
lontarkan sebelumnya merupakan blunder terbesar
yang pernah dilakukan.
Hawking menyoroti soal cakrawala peristiwa (event horizon) lubang hitam. Tentang batas yang menjadi unsur utama sebuah lubang hitam.
"Tidak adanya cakrawala peristiwa berarti bahwa tidak ada lubang hitam," tulis Hawking dalam makalah terbarunya, "Information Preservation and Weather Forecasting for Black Holes".
Diketahui, lubang hitam memiliki batas yang disebut cakrawala peristiwa (event horizon).
Dengan begitu, apapun yang jatuh dan berada pada daerah cakrawala
peristiwa baik itu bintang, gas, bahkan cahaya maka tidak akan mampu
lepas atau melarikan diri darinya.
Tapi Hawking akhirnya mengakui, ada sejumlah hal mungkin dapat lolos dari lubang hitam.
Fisikawan ini
mengajukan usulan mendasar soal cakrawala peristiwa (event horizon) yang
lebih jelas, yakni cakrawala yang sementara menahan materi dan energi
sebelum akhirnya melepaskan keduanya.
Ia menjelaskan dalam teori barunya, peristiwa cakrawala bahkan tak memerlukan sebuah zona yang didefinisikan.
Hawking
mencatat dengan temuan itu berarti memungkinkan astronom suatu hari
dapat menjelajah dekat dengan lubang hitam dan mengukur kekuatannya
secara langsung. Secara sederhana ia mengatakan, cakrawala jelas
(apparent horizon) hanya akan memegang cahaya dan informasi sementara
saja, kemudian melepaskan mereka ke antariksa.
Namun, kata
dia energi yang dilepaskan lubang hitam akan membuat perbedaan dalam
definisi peristiwa cakrawala yang diperdebatkan. Meski mengakui
temuannya itu cukup kecil, Hawking menyesali gagasan awalnya tentang
peristiwa cakrawala.
Pada ulang
tahunnya ke 70 pada bulan ini, dalam situsnya Hawking mengakui idenya
telah dirusak oleh lubang hitam yang merupakan kesalahan terbesarnya.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar