Kamis, 08 Januari 2015

[VIDEO] Kartunis Charlie Hebdo diserang Akibat Penghinaan Terhadap Nabi Muhammad

Beberapa kartunis paling terkenal di Perancis karena menghina Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam ikut tewas dalam serangan di Paris.

Kartunis penghina Nabi Muhammad itu termasuk di antara 12 orang yang tewas ketika sejumlah orang bersenjata menyerbu kantor majalah penghina Islam Charlie Hebdo di Paris pada Rabu (7/1/2015).

Pemimpin Redaksi Stephane Charbonnier, yang dikenal sebagai Charb, dan kartunis yang dikenal dengan nama Cabu, Tignous dan Wolinski tewas dalam serangan di markas majalah Charlie Hebdo, dimana mereka memperoleh ketenaran karena berulang kali menerbitkan karikatur menghina Nabi Muhammad. (Baca: [Video] Pekikan Takbir dalam Serangan ke Markas Majalah Penghina Islam Charlie Hebdo)

Untuk diketahui, Stephane Charbonnier, Pemred majalah penghina Islam tepat pada awal Januari 2013 lalu pernah menerbitkan komik menghina Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ia bahkan memberikan pernyataan mengolok-olok, bahwa komik yang menggambarkan biografi Nabi Muhammad versi Charlie Hebdo itu sebagai komik halal.

‘’Kami sudah memiliki gambaran tentang kehidupan Muhammad seperti yang diceritakan oleh sejarawan Muslim. Tidak ada tambahan humor,’’ bunyi pernyataan Charlie Hebdo seperti dikutip Dailybhaskar dari Aljazeera. ‘’Jika bentuknya memunculkan sejumlah hujatan, latar belakangnya sepenuhnya halal,’’ Editor Charlie Hebdo, Stephane Charbonnier, mengatakan kepada AFP, Rabu (2/1/2013).

Ilustrotor majalah penghina Islam itu mengaku dirinya mendapat ide meluncurkan komik biografi tentang Nabi Muhammad sejak enam tahun silam. Charb terinspirasi oleh surat kabar Denmark, Jyllands-Posten, yang mempublikasi 12 kartun menghina Nabi Muhammad pada September 2005.

Ulah majalah Charlie Hebdo yang berulang kali menghina Nabi Muhammad membuat umat Islam marah. Sebab dalam Islam, hukum penghina Nabi Muhammad Shallallahu ‘alahi wa sallam, halal darahnya. Pada 2011, kantor Charlie Hebdo pernah dilempar bom api dan situsnya dibajak setelah menerbitkan edisi ‘Charia Hebdo’ yang memuat beberapa gambar kartun Muhammad.

Stephane Charbonnier mendapat sejumlah ancaman pembunuhan. Penanggung jawab penerbitan Charlie Hebdo yang dikenal dengan nama Charb itu hidup dalam perlindungan pihak kepolisian.

Hingga akhirnya dirinya harus membayar mahal ulah menghina Islam tersebut dengan tewas mengenaskan dalam serangan mematikan di kantor majalah penghina Islam Charlie Hebdo.


[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar