Sabtu, 12 Oktober 2013

Ditemukan, Mal Kuno Terkubur di Yunani

VIVAnews - Tim arkeolog dari University of Montreal Centre of Classical Studies, Kanada, berhasil menemukan reruntuhan bangunan pusat belanja kuno di Yunani bagian utara.

Melansir Daily Mail, 12 Oktober 2013, bangunan pusat perbelanjaan itu ditemukan pada bulan Juni lalu di situs kota kuno Argilos, setelah dilakukan penggalian oleh tim arkeolog. Bangunan itu diduga berumur 2.700 tahun.


Bukti kuat yang menyatakan bangunan itu dulunya difungsikan sebagai pusat perbelanjaan adalah ketika tim arkeolog berhasil mengindentifikan ada beberapa toko, seperti toko roti, toko kosmetik seperti botol parfum dan make up, obat-obatan, dan lainnya.

"Itu terbukti dengan ditemukannya minyak zaitun yang dulu dipergunakan untuk membuat make up dan obat-obatan dan tepung gerinda untuk membuat kue," kata Jacques Perreault, ketua tim arkeolog dari University of Montreal Centre of Classical Studies.

Bukti lain yang ditemukan adalah bentuk serambi, atau dalam bahasa Yunani kuno disebut Stoa. Stoa adalah bentuk struktur terbuka panjang yang digunakan sebagai toko di pusat kota pada zaman Yunani kuno.

"Kami tidak pernah menduga menemukan bangunan yang sangat bersejarah tersembunyi di bawah tanah ini. Kami yakin bisa menemukan banyak bangunan bersejarah lainnya di situs kuno Argilos," ujar Perreault.

Dulunya, Argilos adalah kota besar di zaman Yunani kuno. Letaknya berdekatan dengan Laut Aegea dan sunga Strymon. Di abad 5 SM, Argilos merupakan salah satu kota terkaya di jagat Yunani kuno.
 Perreault dan tim arkeolognya sudah melakukan penggalian di Situs Argilos sejak tahun 1992 lalu. Dari penggalian sebelumnya hanya ditemukan sisa runtuhan sebuah bangunan.

Tapi, pada bulan Juni kemarin, tim berhasil menemukan lima ruangan yang masing-masing berukuran panjang lima meter dan lebar 7,5 meter.

"Temuan ini semakin membuktikan bahwa Argilos dulunya adalah kota yang sangat makmur dan memiliki lokasi yang strategis, dekat dengan jalur perdagangan," jelas Perreault.

Saat ini, struktur bangunan Stoa belum sepenuhnya digali. Berdasarkan data dari survei geofisika, pada kedalaman tiga meter masih ditemukan banyak bebatuan yang menunggu untuk ditemukan.

"Kami berharap bisa menyelesaikan penggalian Stoa pada sisi timurnya sampai akhir tahun ini. Temuan pusat belanja ini telah membuka wawasan kita bahwa dulu manusia sudah sangat maju. Saya dan tim sangat bahagia dengan temuan ini," tutup Perreault.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar