VIVAnews - Tim arkeolog dari University of Montreal
Centre of Classical Studies, Kanada, berhasil menemukan reruntuhan
bangunan pusat belanja kuno di Yunani bagian utara.
Melansir Daily Mail, 12
Oktober 2013, bangunan pusat perbelanjaan itu ditemukan pada bulan Juni
lalu di situs kota kuno Argilos, setelah dilakukan penggalian oleh tim
arkeolog. Bangunan itu diduga berumur 2.700 tahun.
Bukti kuat
yang menyatakan bangunan itu dulunya difungsikan sebagai pusat
perbelanjaan adalah ketika tim arkeolog berhasil mengindentifikan ada
beberapa toko, seperti toko roti, toko kosmetik seperti botol parfum dan
make up, obat-obatan, dan lainnya.
"Itu terbukti dengan ditemukannya minyak zaitun yang dulu dipergunakan untuk membuat make up dan obat-obatan dan tepung gerinda untuk membuat kue," kata Jacques Perreault, ketua tim arkeolog dari University of Montreal Centre of Classical Studies.
Bukti
lain yang ditemukan adalah bentuk serambi, atau dalam bahasa Yunani
kuno disebut Stoa. Stoa adalah bentuk struktur terbuka panjang yang
digunakan sebagai toko di pusat kota pada zaman Yunani kuno.
"Kami
tidak pernah menduga menemukan bangunan yang sangat bersejarah
tersembunyi di bawah tanah ini. Kami yakin bisa menemukan banyak
bangunan bersejarah lainnya di situs kuno Argilos," ujar Perreault.
Dulunya,
Argilos adalah kota besar di zaman Yunani kuno. Letaknya berdekatan
dengan Laut Aegea dan sunga Strymon. Di abad 5 SM, Argilos merupakan
salah satu kota terkaya di jagat Yunani kuno.
Perreault dan tim arkeolognya sudah melakukan penggalian di Situs
Argilos sejak tahun 1992 lalu. Dari penggalian sebelumnya hanya
ditemukan sisa runtuhan sebuah bangunan.
Tapi, pada bulan Juni
kemarin, tim berhasil menemukan lima ruangan yang masing-masing
berukuran panjang lima meter dan lebar 7,5 meter.
"Temuan ini
semakin membuktikan bahwa Argilos dulunya adalah kota yang sangat makmur
dan memiliki lokasi yang strategis, dekat dengan jalur perdagangan,"
jelas Perreault.
Saat ini, struktur bangunan Stoa belum
sepenuhnya digali. Berdasarkan data dari survei geofisika, pada
kedalaman tiga meter masih ditemukan banyak bebatuan yang menunggu untuk
ditemukan.
"Kami berharap bisa menyelesaikan penggalian Stoa
pada sisi timurnya sampai akhir tahun ini. Temuan pusat belanja ini
telah membuka wawasan kita bahwa dulu manusia sudah sangat maju. Saya
dan tim sangat bahagia dengan temuan ini," tutup Perreault.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar