Selasa, 29 Oktober 2013

Israel Bangun Pembangkit Tenaga Surya Terbesar ke-5 Dunia

Di sejumlah negara, energi terbarukan mulai disiapkan menjadi alternatif sumber energi di masa depan. Itu dilakukan untuk meminimalisasi energi berbasis fosil yang persediaannya semakin berkurang.


Melansir Mashable, Selasa 29 Oktober 2013, salah satu negara yang siap membangun infrastruktur energi terbarukan adalah Israel. Negara itu berencana untuk membangun pembangkit tenaga surya terbesar ke-5 di Bumi mulai tahun depan.

Upaya yang dilakukan Israel itu merupakan bagian dari rencana jangka panjangnya untuk mengurangi ketergantungan negara terhadap bahan bakar berbasis fosil.

Proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga surya yang mampu menghasikan listrik sebesar 121 megawatt itu diperkirakan menelan dana US$1,1 miliar, atau setara Rp12,2 triliun. Dan pembangunannya akan selesai pada 2016.

Menurut laman Inhabitat, energi listrik sebesar 121 megawatt itu sudah memenuhi 2,5 persen konsumsi listrik di Israel. Dan, diperkirakan mampu untuk menyuplai listrik bagi 40.000 rumah penduduk.

Sementara itu, untuk jangka panjang, Israel menargetkan pembangkit tenaga suryanya mampu menghasilkan listrik sebesar 250 megawatt, atau dapat melayani sebanyak 25 persen konsumsi listrik di Israel pada 2020.

Stasiun pembangkit listrik tenaga surya yang akan dibangun Israel menggunakan teknologi kaca cermin heliostat, yang berfungsi memantulkan sinar Matahari ke menara tenaga surya. Selanjutnya, menara akan mengonversi sinar Matahari menjadi uap, lalu turbin besar akan mengubahnya jadi arus listrik.

Pembuatan stasiun pembangkit listrik tenaga surya milik Israel ini merupakan usaha patungan yang bekerja sama dengan perusahaan asal Amerika Serikat, BrightSource dan perusahaan asal Prancis, Alstom.

Sekadar diketahui, BrightSource adalah perusahaan yang sudah berpengalaman membangun beberapa stasiun surya terbesar di dunia. Di antaranya adalah stasiun surya Ivanpah yang terletak di Gurun Mojave, California, AS.


[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar