Di sejumlah negara, energi terbarukan mulai disiapkan menjadi alternatif
sumber energi di masa depan. Itu dilakukan untuk meminimalisasi energi
berbasis fosil yang persediaannya semakin berkurang.
Melansir Mashable, Selasa
29 Oktober 2013, salah satu negara yang siap membangun infrastruktur
energi terbarukan adalah Israel. Negara itu berencana untuk membangun
pembangkit tenaga surya terbesar ke-5 di Bumi mulai tahun depan.
Upaya
yang dilakukan Israel itu merupakan bagian dari rencana jangka
panjangnya untuk mengurangi ketergantungan negara terhadap bahan bakar
berbasis fosil.
Proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga
surya yang mampu menghasikan listrik sebesar 121 megawatt itu
diperkirakan menelan dana US$1,1 miliar, atau setara Rp12,2 triliun. Dan
pembangunannya akan selesai pada 2016.
Menurut laman Inhabitat, energi
listrik sebesar 121 megawatt itu sudah memenuhi 2,5 persen konsumsi
listrik di Israel. Dan, diperkirakan mampu untuk menyuplai listrik bagi
40.000 rumah penduduk.
Sementara itu, untuk jangka panjang,
Israel menargetkan pembangkit tenaga suryanya mampu menghasilkan listrik
sebesar 250 megawatt, atau dapat melayani sebanyak 25 persen konsumsi
listrik di Israel pada 2020.
Stasiun pembangkit listrik tenaga
surya yang akan dibangun Israel menggunakan teknologi kaca cermin
heliostat, yang berfungsi memantulkan sinar Matahari ke menara tenaga
surya. Selanjutnya, menara akan mengonversi sinar Matahari menjadi uap,
lalu turbin besar akan mengubahnya jadi arus listrik.
Pembuatan
stasiun pembangkit listrik tenaga surya milik Israel ini merupakan usaha
patungan yang bekerja sama dengan perusahaan asal Amerika Serikat,
BrightSource dan perusahaan asal Prancis, Alstom.
Sekadar
diketahui, BrightSource adalah perusahaan yang sudah berpengalaman
membangun beberapa stasiun surya terbesar di dunia. Di antaranya adalah
stasiun surya Ivanpah yang terletak di Gurun Mojave, California, AS.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar