Senin, 28 Oktober 2013

Sumpah Pemuda Untuk Indonesia Bangkit

Kami adalah generasi muda yang gerah dengan keterpurukan bangsa ini. Indonesia adalah negara besar yang lahir bukan dari belas kasihan, tapi dari rahim perjuangan. Sudah saatnya bangsa ini bangkit dan kembali berjuang. Sudah saatnya kami, putra dan putri Indonesia memiliki satu tekad,
satu semangat, dan satu aksi dengan satu sumpah :
Kami Putra dan Putri Indonesia, Memegang Teguh Nilai-nilai Kejujuran
Memegang teguh nilai-nilai kejujuran adalah hal pertama dan paling utama sebagai fondasi dasar. Penyakit kronis bangsa ini berakar dari lunturnya nilai-nilai kejujuran dalam diri seseorang. Hal itu membuat hampir setiap lini masyarakat di negara ini tidak segan dalam melakukan segala bentuk kecurangan. Mulai dari anak usia sekolah seperti menyontek, hingga kecurangan-kecurangan yang dilakukan pemegang kebijakan dan pelaksana amanat rakyat, yang memiliki dampak luas, seperti suap, korupsi, kolusi, dan nepotisme. Sesuatu yang besar, dimulai dari yang kecil. Pemimpin yang tidak jujur tercipta dari kultur masyarakat yang senantiasa menumbuh-suburkan perilaku tidak jujur. Itulah sebabnya, generasi muda sebagai calon pemimpin bangsa harus berpegang teguh pada nilai-nilai kejujuran dalam bersikap. Berani jujur itu hebat!
Kami Putra dan Putri Indonesia, Mampu Menjadi Teladan
Satu hal yang membuat bangsa ini mudah menjadi goyah adalah karena tidak adanya keteladanan dari para pemimpin bangsa. Hanya segelintir, satu diantara seribu, pemimpin yang mampu menjadi teladan. Banyak diantara mereka hanya sekedar melakukan pencitraan. Semu belaka. Korupsi, kasus suap, dan mempermainkan aturan hukum sudah menjadi hal biasa dan jamak dilakukan. Para pemimpin pada akhirnya seringkali bersikap khianat dan tidak amanah terhadap rakyat. Itulah yang membuat masyarakat menjadi muak dan lelah. Sehingga pada akhirnya, hampir sebagian besar masyarakat pun bersikap apatis, cenderung tidak peduli pada aturan hukum, dan mudah main hakim sendiri. Anarkisme terjadi dimana-mana, pelanggaran lalu lintas, kerusuhan antar umat beragama. Semua itu hanyalah sebagian contoh kecil karena ketiadaan teladan. Sebagai generasi muda, kita tidak bisa hanya duduk manis berpangku tangan sambil menunggu keteladanan itu datang. Saatnya putra putri Indonesia bergerak untuk menjadi teladan.
Kami Putra dan Putri Indonesia, Berani Beraksi Untuk Indonesia Bangkit
Sudah habis semua teori dikupas, pun beragam konsep telah dibuat untuk mengatasi carut marut wajah negeri ini. Tapi tidak pernah berhasil. Itu semua karena kita adalah bangsa yang lemah dalam tataran aksi.
Kurang hebat apa konsep Pancasila sebagai dasar negara yang dirumuskan oleh para founding father kita?! Kurang bagus apa UUD 45 sebagai sumber dari segala sumber hukum kita?! Tapi semuanya nol besar dalam hal implementasi dan aksi. Bahkan Sumpah Pemuda yang begitu menggetarkan sanubari pun terasa basi.
Bertumpah darah satu? Berbangsa satu? Menjunjung bahasa persatuan? Faktanya, disintegrasi terjadi di sejumlah wilayah. Kerusuhan berlatar agama seringkali terjadi. Bahasa Indonesia diperkosa secara massal. Semua ini bagai sebuah ironi.
Karena itulah diperlukan sebuah gebrakan yang harus digawangi oleh kaum muda yang penuh semangat, idealis, dan pantang menyerah, dalam satu naungan bernama aksi. Sudah saatnya putra dan putri Indonesia berani beraksi. Karena tanpa aksi, kita tidak akan kemana-mana.


[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar