Selasa, 29 Oktober 2013

Toko Google Glass Dibangun di Laut?

Google dikenal gemar bereksperimen dengan proyek-proyek yang kedengarannya sangat futuristik, kalau bukan nyleneh. Dari mulai mobil dengan kemudi otomatis hingga balon internet.
Salah satu yang terbaru, raksasa internet ini kabarnya sedang membikin sebuah bangunan terapung di
teluk San Francisco.

Sebuah stasiun TV di San Francisco, seperti dikutip oleh TheVerge, mengatakan bahwa bangunan itu merupakan pusat pemasaran untuk Google Glass.

Menurut stasiun TV tersebut, Google masih belum memiliki izin yang cukup untuk bangunan terapung itu. Menurut pejabat San Francisco Bay Conservation and Development Comission, Google terlebih dahulu harus membuktikan bahwa bangunan itu memang harus dibangun di permukaan laut.

Sejauh ini belum ada konfirmasi dari Google, oleh karena itu besar kemungkinan informasi di atas masih merupakan spekulasi. Selain untuk penjualan Google Glass, spekulasi lain menyebutkan bangunan itu akan digunakan sebagai data center.

Hal tersebut dituangkan dalam laporan Daniel Terdiman dari Cnet yang menemukan adanya "bangunan aneh" mengapung di atas sebuah tongkang di bekas markas AL di teluk San Francisco, Amerika Serikat.

Bangunan misterius yang tingginya diperkirakan empat lantai itu awalnya diduga merupakan calon data center milik Google yang terbuat dari susunan peti kemas yang memuat mainframe dan bakal diapungkan ke laut lepas. Prediksi itu mengumuka dari hasil penelusuran yang dilakukan Terdiman.

Dia menyelidiki sejumlah sumber, termasuk warga sekitar, orang yang terkait dengan proyek tersebut, beberapa pakar, dan pantauan lokasi struktur pusat data terapung itu, melalui satelit ataupun tinjauan langsung.

 Google sendiri menolak berkomentar, tapi perusahaan ini diketahui memang memiliki paten untuk data center yang mengapung di atas air.

Lalu, kenapa repot-repot membuat pusat data seperti ini? Jawabannya berhubungan dengan aspek mobilitas data center tersebut.

Sebagaimana dijelaskan oleh dokumen  paten Google, karena dimasukkan dalam peti kemas modular, data center semacam itu mudah dipindahkan dengan truk atau tongkang ke daerah-daerah yang paling membutuhkan infrastruktur internet.

Ombak laut pun bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan "energi bersih" untuk menyalakan server, setidaknya secara teori. Air laut dapat pula dimanfaatkan untuk mendinginkan server, meski perlu cara agar kandungan garamnya tak membuat logam berkarat.

Yang belum diketahui adalah bagaimana Google membikin sambungan ke pusat data ini. Koneksi satelt agaknya bakal terlalu lambat untuk kebutuhan data center. Apapun itu, kalau benar tongkang tersebut merupakan milik Google, raksasa internet tersebut sebentar lagi agaknya akan memiliki pusat data yang bisa dipindah-pindahkan dengan mudah.


[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar