Ketegangan di ranah cyber Australia dan Indonesia tetap memanas. Tidak
hanya saling serang dan melumpuhkan website, kedua belah pihak juga
saling ejek di Twitter.
Dalam account Twitter dengan nama
Operation Australia, @Op_Australia, tertanggal 13 November lalu, ada
satu twit yang bertuliskan, "We are NOT at War with Indonesia."
Namun,
mungkin dikarenakan masih saja para hacker dari Indonesia melakukan
serangan secara random, maka membuat pihak peretas Australia geram.
Di
dalam account tersebut juga banyak sekali saling hina dan debat antara
pihak Indonesia dan Australia. Ketegangan mulai memuncak kembali dan
sang admin Twitter Operation Australia terpancing dengan menuliskan
twit, "Apakah (peretas) Indonesia dapat melakukan hal lain selain DDoS?
Mungkin tidak."
Di account Twitter Anonymous Australia, @AuAnon, juga menyindir, "DDoS
hanya dilakukan oleh orang-orang yang tidak tahu apa-apa #lame."
Tentu
saja, ungkapan dari pihak peretas Australia tersebut memancing emosi
dari Anonymous Indonesia. Dalam account Twitternya, Anonymous Indonesia
menuliskan, "Siapa yang lamer? Anon AU, kalian hanya berhasil membobol
DB (database) saja, jadi siapa yang lamer?"
Selain melalui Twitter, Anonymous Australia juga membeberkan hasil
'rampokan' mereka dari situs-situs penting di Indonesia. Bahkan mereka
mengatakan berhasil dapatkan banyak data kartu kredit dan ID dan
password Facebook orang-orang Indonesia.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar