Jumat, 15 November 2013

Setelah JSS, perusahaan Tomy Winata incar proyek Giant Sea Wall

Perusahaan milik Tommy Winata mengincar proyek milik Pemprov DKI Jakarta, Giant Sea Wall (GSW). PT. Bangun Graha Sejahtera Mulia (BSM) sudah melakukan penawaran ke Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi.

"Itu yang nangani PT BSM, salah satu perusahaan yang didalam PT Graha Banten Lampung Sejahtera (GBLS). Itu masih minat saja mau nanganin, punya konsep," ujar Direktur PT. GBLS, Winarjono, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (15/11).
Menurutnya, proyek Jembatan Selat Sunda (JSS) dan GSW memiliki kemiripan penggunaan teknologi. Atas alasan itu, maka BSM yakin mampu mengerjakannya.
"Kemarin baru sounding tapi karakteristiknya mirip-mirip lah hidro engineering, hampir sama. Kalau itu dapet itu juga bisa fokus kesitu, JSS tetep," jelasnya.
Seperti diketahui, Jokowi sempat rapat bersama Menteri Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Kementerian Kehutanan Zulkifli Hasan dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Kementerian Keuangan. Rapat tersebut membahas pembangunan Giant Sea Wall (GSW), yang sedianya akan direalisasikan di tahun 2020.
"Tadi kita berbicara Giant Sea Wall, kalau kita ikuti schedule yang ada tahun 2020 baru dibangun. Kita minta dipercepat, studi dipercepat, sehingga tahun 2014 dimulai," ujar Jokowi usai rapat di Gedung AA Maramis II, Kementerian Keuangan.
Mantan wali kota Solo ini mengaku banyak investor yang siap mengerjakan GSW sehingga pembiayaan tidak harus sepenuhnya menggunakan dana APBN. Kemudian, GSW juga akan mendapatkan tambahan lahan sekitar 4.000 hektar dari hasil reklamasi pantai.
"Dan tentu saja akan kita pakai untuk sifatnya sisi perumahan dan nelayan di Jakarta Utara untuk ditata lebih baik lagi. Artinya dipercepat jangan menunggu-nunggu. Pak Menko (Hatta Rajasa) setuju," jelasnya.


[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar