Belum habis berita mengenai serangan hacker ke situs-situs Australia dan
juga penyadapan yang dilakukan pemerintah Negeri Kangguru tersebut,
kini kembali surat terbuka dari seseorang untuk salah satu kelompok
hacker di Indonesia.
Dari sebuah laman di Pastebin tertanggal 16
November lalu, muncul sebuah tulisan yang diperuntukkan bagi Java Cyber
Army. Dalam tulisan tersebut mengatakan bahwa para hacker sekarang ini
(termasuk JCA) yang telah berkoar-koar berhasil mengeksploitasi 1000
website dalam satu hari dan mempublikasikannya ke forum dan situs hacker
hanyalah besar mulut saja.
Sang penulis yang diperkirakan adalah seorang hacker atau paling tidak berkecimpung dalam dunia IT tersebut
juga menyebutkan bahwa hacker individu atau juga kelompok peretas saat
ini hanya menginginkan sebuah pengakuan dan popularitas namun tidak
benar-benar ingin menjaga kedaulatan cyber Indonesia.
Lanjutnya,
seorang hacker adalah seseorang yang mampu mengerti, paham dan dapat
membuat program sendiri, namun rata-rata mereka (para hacker sekarang
ini) masih buta akan programming dan belum bisa membuat program sendiri.
Terlebih lagi, beberapa hari ini ketika panasnya tensi cyber
Indonesia dan Australia, banyak yang mengatakan, "NKRI harga mati!,"
namun apa yang ada di lapangan? Pada kenyataannya hampir semua situs di
Indonesia masih rentan untuk dibobol.
Oleh karenanya, terdapat
satu kalimat yang patut digarisbawahi dari tulisan tersebut yaitu
"Seorang hacker itu diakui, bukan mengakui."
"Sering melakukan
deface terhadap website lain dan mengaku menjadi seorang developer, tapi
kalian belum pantas untuk menyandang gelar seorang hacker! Hacker itu
diakui bukan mengakui. Di sini kami tidak menggurui, namun harus jalan
pada etika dunia kita (dunia peretasan). Apakah Kalian tidak malu dengan
para sesepuh terdahulu yang sekarang geleng-geleng kepala dengan
regenerasi seperti kalian?? Cobalah untuk lebih kreatif .. !!,"
tulisnya.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar