Rabu, 20 November 2013

"Kalian belum pantas sandang gelar hacker!"

Belum habis berita mengenai serangan hacker ke situs-situs Australia dan juga penyadapan yang dilakukan pemerintah Negeri Kangguru tersebut, kini kembali surat terbuka dari seseorang untuk salah satu kelompok hacker di Indonesia.

Dari sebuah laman di Pastebin tertanggal 16 November lalu, muncul sebuah tulisan yang diperuntukkan bagi Java Cyber Army. Dalam tulisan tersebut mengatakan bahwa para hacker sekarang ini (termasuk JCA) yang telah berkoar-koar berhasil mengeksploitasi 1000 website dalam satu hari dan mempublikasikannya ke forum dan situs hacker hanyalah besar mulut saja.

Sang penulis yang diperkirakan adalah seorang hacker atau paling tidak berkecimpung dalam dunia IT tersebut juga menyebutkan bahwa hacker individu atau juga kelompok peretas saat ini hanya menginginkan sebuah pengakuan dan popularitas namun tidak benar-benar ingin menjaga kedaulatan cyber Indonesia.

Lanjutnya, seorang hacker adalah seseorang yang mampu mengerti, paham dan dapat membuat program sendiri, namun rata-rata mereka (para hacker sekarang ini) masih buta akan programming dan belum bisa membuat program sendiri.

Terlebih lagi, beberapa hari ini ketika panasnya tensi cyber Indonesia dan Australia, banyak yang mengatakan, "NKRI harga mati!," namun apa yang ada di lapangan? Pada kenyataannya hampir semua situs di Indonesia masih rentan untuk dibobol.

Oleh karenanya, terdapat satu kalimat yang patut digarisbawahi dari tulisan tersebut yaitu "Seorang hacker itu diakui, bukan mengakui."

"Sering melakukan deface terhadap website lain dan mengaku menjadi seorang developer, tapi kalian belum pantas untuk menyandang gelar seorang hacker! Hacker itu diakui bukan mengakui. Di sini kami tidak menggurui, namun harus jalan pada etika dunia kita (dunia peretasan). Apakah Kalian tidak malu dengan para sesepuh terdahulu yang sekarang geleng-geleng kepala dengan regenerasi seperti kalian?? Cobalah untuk lebih kreatif .. !!," tulisnya.


[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar