Seorang miliarder China dikhawatirkan tewas setelah helikopter yang
membawanya jatuh, saat memantau kebun anggur yang baru dibelinya.
Helikopter
yang membawa Lam Kok bersama putranya berusia 12 tahun dan mantan
pemilik kebun anggur, James Gregorie, serta seorang penerjemah jatuh di
Sungai Dordogne, Prancis selatan.
Dilaporkan BBC, Minggu 22 Desember 2013, Polisi sudah menemukan jenazah putra Lam Kok serta reruntuhan helikopter.
Mereka
masih mencari korban lainnya di tengah cuaca buruk dan arus sungai yang
cukup deras. Tim evakuasi juga menelusuri lokasi sekitar kecelakaan.
Kedutaan China di Paris telah mengirimkan pejabat konsuler ke TKP.
Awalnya istri Taipan asal Hong Kong itu sempat ingin ikut. Namun, karena "takut helikopter" dia memutuskan tak ikut.
Transaksi
anggur yang dilakukan raja properti dan teh itu merupakan investasi
terbesar pengusaha China di kawasan Bordeaux, terkenal dengan minuman
anggurnya.
Sebelumnya, sudah digelar perayaan di sebuah kastil abad ke-16 setelah tercapai kesepakatan transaksi.
Dalam
konferensi pers, mantan pemilik James Gregoire menawarkan Lam Kok untuk
melihat kebun anggur dari atas dengan menggunakan helikopter.
Lam Kok, rencananya ingin mengembangkan kebun anggur seluas 160 are itu untuk pusat ujicoba rasa teh.
China
diketahui menjadi tujuan ekspor terbesar untuk anggur Bordeaux. Tak
heran, dalam empat tahun belakangan, empat kebun anggur di kawasan itu
dibeli investor China.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar