Peneliti Royal Veterinary College, Inggris, berhasil menguak misteri
mengapa gerombolan burung biasanya terbang dengan membentuk formasi 'V'.
Studi baru itu menunjukkan bahwa formasi itu membantu penghematan energi burung, dilansir Sydney Morning Herald, Jumat 17 Januari 2014.
Hal
itu terkuak setelah peneliti menganalisis migrasi 14 burung ibis dari
Austria ke Tuscany, yang jarak tempuhnya mencapai sekitar 1.000
kilometer.
Dalam laporannya, peneliti mengatakan, formasi V itu
sangat optimal secara aerodinamis. Bentuk ini menguntungkan sekawanan
burung, mengurangi tekanan udara yang dipecah oleh pemimpin burung yang
berada di lini terdepan.
Pemimpin burung memang harus berkorban demi yang lainnya. Untuk itu, kata peneliti, terdapat pergantian pemimpin secara teratur.
"Selama
bertahun-tahun, kami sudah bertanya apakah burung yang mengepakkan
sayapnya bisa menghemat energi," ujar Geoffrey Spedding, Direktur
Kedirgantaraan dan Departemen Teknik Mesin Universitas Southern
California, yang tidak ikut dalam studi.
"Studi ini menjawab pertanyaan, dan jawabannya adalah ya," ujar dia.
Pimpinan
studi, Jim Usherwood membeberkan tantangan utama selama studi. Peneliti
harus mempersiapkan studi selama kurang lebih tiga tahun, yakni sejak
burung itu menetas di Kebun Binatang Wina, Maret 2011. Kemudian peneliti
memantau pertumbuhan burung sampai kemudian mereka migrasi ke daerah
tertentu.
Peneliti juga menyertakan burung ibis muda dalam uji coba penerbangan
pesawat ringan yang dilengkapi parasut. Sampai kemudian saat burung ini
migrasi, pesawat berparasut itu kemudian mengikuti burung.
Dari
analisis 24.000 kepakan sayap burung menunjukkan rata-rata burung
menyesuaikan posisi mereka untuk mengoptimalisasi putaran. Burung
kemudian kembali menyesuaikan tahapan mereka saat mengubah formasi 'V'.
Sayangnya,
peneliti tak mengurai berapa energi yang bisa tersimpan dengan formasi
itu. Peneliti hanya menjelaskan, formasi itu mampu memberikan keuntungan
kecil selama perjalanan migrasi yang panjang.
Usherwood juga
menjelaskan, bagaimana burung bisa terbang dengan formasi 'V' yang tepat
dan rapi. Menurutnya, burung memiliki semacam aturan praktis atau
sensor agar mereka menyesuaikan dengan formasi.
Studi juga mengatakan, para ahli mengatakan formasi 'V' juga berlaku pada bebek dan burung undan.
Studi ini telah dipublikasikan pada Jurnal Nature.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar