Jaksa Penuntut Polandia tengah melakukan penyelidikan terhadap sebuah
tuduhan yang menyebut agen rahasia Amerika Serikat (CIA) memiliki
fasilitas penjara rahasia di timur laut Polandia.
Penjara rahasia itu digunakan untuk menginterogasi pelaku tindak teror yang terkait dengan jaringan kelompok Al-Qaeda.
Dilansir dari kantor berita Reuters
akhir Januari 2014, demi bisa memiliki fasilitas penahanan tersebut,
pejabat CIA harus merogoh uang senilai US$15 juta atau Rp183 miliar.
Uang itu dikirim pada 2003 dan diterbangkan menggunakan pengiriman
diplomatik dari Jerman.
Laporan soal keberadaan penjara rahasia itu kali pertama dipublikasikan oleh harian Washington Post. Juru Bicara Jaksa Penuntut kota Krakow di Polandia, Piotr Kosmaty, menduga laporan harian Washington Post tersebut memiliki bukti soal kasus yang tengah dia tangani.
"Dalam proses penyelidikan yang kini tengah berjalan, kami akan menganalisis artikel dari Washington Post itu dan memasukkannya ke dalam investigasi kami," ungkap Kosmaty.
Apabila
terbukti fasilitas penjara rahasia tersebut memang ada, pejabat
Polandia diduga ikut berkomplot dalam aksi penahanan ilegal atau
penyiksaan. Para politisi yang memegang posisi senior saat itu dapat
ikut dituntut.
Tetapi, para pejabat di Polandia ramai-ramai
membantah keberadaan sebuah penjara rahasia di tanah mereka. Mereka
hanya menyebut bahwa kerja sama dengan agen intel AS penting bagi
keamanan nasional Polandia.
Hal tersebut pernah disampaikan oleh
Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk, dalam sebuah jumpa wartawan.
Tusk menyebut tuduhan yang kini menyeruak di ruang publik dilakukan oleh
CIA yang nota bene warga Amerika dan bukan Polandia.
"Apa yang
diputuskan oleh jaksa penuntut soal tanggung jawab para pejabat sipil
dalam kasus ini hanya sebatas mengawal kepentingan negara," ungkapnya.
Menurut
para aktivis sayap kanan, jaksa penuntut telah menemukan bukti nyata
soal keberadaan fasilitas penjara rahasia itu dan peranan yang dimainkan
oleh masing-masing pejabat yang bertanggung jawab. Namun, para aktivis
itu menuduh otoritas setempat sengaja meredam tuntutan itu karena akan
merugikan secara politik.
Hal itu terlihat dari proses investigasi yang telah berjalan selama lima tahun, tetapi belum ada kemajuan yang signifikan.
Awal mula penjara rahasia di PolandiaKisah
awal dibukanya fasilitas penjara rahasia dengan kode "Quartz" itu
lantaran CIA membutuhkan tempat penahanan baru untuk mengorek informasi
dari para narapidana "penting".
Narapidana itu merupakan
orang-orang yang diduga memiliki kedekatan hubungan dengan kepemimpinan
kelompok Al-Qaeda dan mungkin tahu soal sepak terjangnya.
Setelah
mencari lokasi yang pas agen intel Polandia yang bernama Agencja
Wywiadu, mengatakan memiliki sebuah tempat pelatihan dengan vila di
daerah Stare Kiejkuty. Tempat itu dapat ditempuh dengan tiga jam
perjalanan mengendarai mobil.
Selain membayar ratusan miliar
untuk menyewa tempat itu, CIA juga memberikan dana senilai hampir US$300
ribu atau Rp3,6 miliar untuk merenovasi dan melengkapinya dengan kamera
pengawas.
Menurut kesaksian mantan agen CIA, lokasi penjara
rahasia itu tidak begitu luas, tetapi mampu menampung cukup banyak napi.
"Fasilitas di sana cukup sederhana," ungkap seorang pejabat CIA yang
tidak ingin disebut namanya.
CIA turut menyediakan sebuah ruangan yang memiliki treadmill untuk
berolahraga, apabila para napi mau diajak bekerja sama. Di sini, agen
CIA diizinkan untuk mempraktikkan beragam teknik interogasi, termasuk
yang memiliki unsur penyiksaan.
Teknik interogasi itu termasuk
menampar, sengaja dibiarkan kurang tidur, dan papan air, yakni sebuah
teknik yang menciptakan sensasi tenggelam bagi napi.
Dua napi
pertama yang dipindahkan ke fasilitas di Polandia adalah Nashiri dan Abu
Zubaida pada 5 Desember 2002. Nasihiri diduga memainkan peranan penting
dalam aksi teror bom kapal perang USS Cole di Yaman pada 2000 yang
menewaskan 17 pelaut AS.
Pada Maret 2003, pria yang mengaku
menjadi otak aksi teror 11 September 2001, Khalid Sheik Mohammed turut
dipindahkan ke Polandia. Karena sulit diajak bekerja sama, agen CIA
sampai harus mempraktikkan papan air sebanyak 183 kali.
Namun, fasilitas itu kini terbengkalai setelah Komiten Intelijen Senat berniat menanyakan adanya laporan fasilitas tahanan itu.
Pada
September 2003, lokasi penjara rahasia di Polandia dikosongkan dan
beberapa napi CIA sengaja dipencar di beberapa penjara rahasia lainnya
yang ada di Rumania, Maroko, dan Lithuania.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar