Isu yang berkembang mengenai kunjungan
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, ke Amerika Serikat
disikapi serius oleh Pakar Politik Universitas Diponegoro Semarang,
Budhi Setiono.
Menurutnya, jika benar kunjungan Mega dan Jusuf Kalla ke Negeri
Paman Sam bertemu dengan anggota Kongres AS, Rodney Frelinghuysen, untuk
membahas masalah kabinet presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla,
maka Mega dianggap telah melakukan tiga kejahatan negara.
"Kalau memang itu dilakukan, mereka berdua patut dicurigai
melakukan tiga kejahatan terhadap negara," kata dia di Semarang, Rabu 13
Agustus 2014.
Budhi menjelaskan, sebutan kejahatan tersebut bukan tanpa alasan, jika memang pertemuan itu terbukti benar.
Kata dia, pertama kejahatan negara yang mengafirmasi adanya
kepentingan campur tangan asing dalam Pemilu Presiden. Karena kabinet
dibahas bersama dengan tokoh di Amerika Serikat.
Kedua, lanjut dia, adalah kejahatan menjual kedaulatan negara di
masa depan, dan terakhir memberikan peluang asing untuk merampok sumber
daya alam.
Kata dia, bila pertemuan secara tertutup itu betul adanya membahas
susunan kabinet Jokowi-JK, maka patut dicurigai dan perlu disikapi
secara serius demi kepentingan bangsa ini.
Meski begitu, dia tidak heran dengan perilaku tokoh nasional yang
pernah menjabat sebagai Presiden RI ke-5 itu. Menurutnya, Megawati punya
catatan buruk yang sama di masa lalu.
"Dia pernah menjual murah saham BUMN dan SDA seperti gas alam ke asing terutama Singapura dan China," beber Budhi.
Kendati demikian, beberapa politisi senior PDI Perjuangan
menegaskan bahwa kunjungan Megawati dan JK ke Negeri Paman Sam tidak ada
kaitannya dengan urusan politik.
Bahkan, Ketua Dewan Kehormatan PDI Perjuangan, Sidarto Danusubroto,
mengaku bahwa Mega dan JK mempunyai urusan berbeda saat berkunjug ke
Amerika.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar