Jarad terjebak di sana setelah dibebaskan dari penjara, karena penyalahgunaan narkoba. Reuters yang mengutip Gulf News menyatakan, pemerintah Dubai memerintahkan deportasi atas Jarad.
Namun, karena keadaan negerinya yang berkecamuk, persis seperti lakon di film "Terminal", pemerintah Dubai memberi kesempatan pada pria berusia 34 tahun itu bepergian ke mana saja. Tapi, paspornya kedaluarsa. Yordania, tempat keluarganya mengungsi, menolak menerimanya. Turki dan Lebanon juga menolak dengan menerbangkan kembali Jarad ke Dubai.
Kasus ini semakin rumit, karena tak jelas siapa pihak yang harus bertanggung jawab. Jarad sendiri tidak bisa dihubungi melalui telepon. Beberapa instansi pemerintah saling lempar tanggung jawab saat dihubungi Reuters.
Jarad kini bertahan dengan makan satu hamburger sehari dan mencuci baju di toilet. Keluarganya berusaha membuatkannya paspor baru agar dia bisa bergabung segera di Yordania.
Dia sudah ditawarkan terbang ke Latakia, Suriah. Namun, dia menolak, karena khawatir dengan keselamatannya. "Saya berharap bisa kembali ke penjara Dubai," katanya.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar