Ketua DPD Apkomindo DKI, Nana Osay mengatakan, Rabu 30 Oktober 2013,
pameran dan potensi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Indonesia
diprediksi bertambah cerah seiring dengan perkembangan kelas menengah
Indonesia yang jumlahnya akan mencapai 136 juta pada tahun 2020.
Nana
mengatakan, ditambah penetrasi ponsel Indonesia yang mencapai 64 persen
bisa membuat bisnis TIK Indonesia mengalahkan Singapura.
"Dalam
tujuh tahun ke depan, pameran Indocomtech akan tetap ada dan semakin
besar, asalkan aturan TIK pro bisnis," kata Nana dalam pembukaan
Indocomtech 2013 di JCC, Senayan, Jakarta.
Potensi cerah itu juga
bisa dilihat dari data prediksi yang dirilis Fast Market Research yang
dikutip Kominfo. Data menyebutkan potensi hardware, software, dan
perangkat mobile dalam empat tahun mendatang akan tumbuh cukup
signifikan.
"Pembelanjaan TI tahun ini lebih banyak untuk
hardware dan teknologi baru," kata Direktorat Jendral (Dirjen)
Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Syukri Batubara, mengutip
pidato sambutan Menkominfo Tifatul Sembiring yang tidak hadir pada acara
pembukaan itu.
Mengutip data dari Fast Market Research,
Tifatul mengatakan, penjualan hardware tahun ini diperkirakan mencapai
Rp44,7 triliun pada 2013, dan empat tahun mendatang nilainya diprediksi
menembus Rp63,7 triliun.
Sedangkan, penjualan software tahun 2013 diproyeksi mencapai Rp7,6 triliun, dan mencapai Rp12,7 triliun di tahun 2017.
Sementara Untuk layanan TI diprediksi mencapai Rp10,7 triliun di akhir tahun, dan empat tahun mendatang menjadi Rp16,7 triliun.
Penetrasi
mobile tergolong tinggi mencapai 64 persen dari total populasi dan
makin meledak. "Jumlah ponsel saat ini melebihi populasi yaitu lebih
dari 250 juta, padahal populasi kita 247 juta," kata Syukri, mewakili
Tifatul yang tidak hadir dalam acara tersebut.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar