Heroiknya serangan hacker Indonesia ke situs-situs penting Australia
terlihat dari sebuah laman grup terbuka di Facebook dan laman event
#StopSpyingOnIndonesian.
Dari sanalah, komando, penentuan target sasaran, dan langkah-langkah atau tools yang perlu disiapkan terungkap.
Berdasarkan pemantauan merdeka.com
di kedua laman Facebook yang bisa diakses siapa saja tersebut, terlihat
rasa nasionalisme yang sangat besar dari sedikitnya 500 hacker yang
tergabung di dalamnya.
Komandan penyerangan #OpAustralia Om-Jin
selaku Co Founder The Indonesian Security Down mengungkapkan apa yang
akan mereka lakukan adalah untuk masyarakat Indonesia. Om-Jin juga
menyinggung soal Istana yang tidak setuju hacker Indonesia serang situs
Australia, bahwa tidak ada yang dilanggar dengan apa yang mereka lakukan
di negara yang demokratis.
"Ini adalah protes kami, selagi Anda
(bapak Presiden) tutup mata. Dalam operasi ini kami akan terus bombardir
lawan, karena kami tidak pernah merugikan keuangan negara, tidak
korupsi, tidak memakan uang rakyat, dan tidak melakukan pencucian uang,"
ungkapnya dalam laman grup terbuka Indonesia Security Down di Facebook.
Dia
melanjutkan bahwa operasi penyerangan ke situs Australia tidak
menggunakan uang negara, dan kelompok hacker itu hanya ingin membuktikan
bahwa mereka melakukan hal tersebut hanya semata-mata agar privasi
Indonesia tidak terusik.
Tak lupa kepada pasukannya, Om-Jin
berpesan agar tidak men-deface situs Australia secara acak demi mencegah
cyber war dan demi menjaga negara Indonesia juga, dan tidak usah
mencari ketenaran atau perhatian.
"Yang penting tujuan kita
membela negara bukan mempertakut/mempersuram diri kita dan bangsanya.
Keep firee!!" ungkap hacker lainnya.
Sementara itu, malam sebelum
penyerangan terhadap http://asis.gov.au, komando hacker Indonesia
mengungkapkan agar semua partisipan menyiapkan diri karena serangan akan
dimulai Jumat (8/11) pukul 20.00 WIB secara serempak.
"Segala
kebutuhan serangan sudah kami siapkan, nantinya akan di-share satu jam
sebelum waktu penyerangan dimulai, agar nantinya teman-teman defacer
bisa ikut membantu memasang alat ini ke hasil deface sebelumnya, kami
berharap serangan sebentar malam akan berjalan dengan lancer," ujar
komandan pasukan hacker Indonesia.
Sementara itu, pada Selasa
(12/11), kelompok hacker Indonesia menyiapkan serangan ke situs
Departemen Pertahanan Australia yang beralamat di http://defence.gov.au.
"Bismillah,
tiba saatnya kita untuk melakukan penyerangan. Saat sebelumnya dua
situs yang berhubungan dengan mata-mata Australia sudah down. Kali ini
target kita kali ini adalah Departemen Pertahanan Australia di IP
203.6.74.5 dan Port 80," tegasnya.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar