Menteri Ekonomi Israel Naftali Bennett hari ini mengatakan Israel
berencana melobi Kongres Amerika Serikat untuk mencegah tercapainya
kesepakatan nuklir dengan Iran.Pernyataan itu disampaikan Bennett
menjelang digelarnya kembali perundingan antara sejumlah negara kuat,
termasuk Amerika, dengan Iran pada 20 November mendatang untuk
membicarakan program nuklir Teheran.
"Sebelum perundingan dimulai kembali, kami akan melobi puluhan
anggota Kongres Amerika dan saya sendiri yang akan menjelaskan kepada
mereka betapa keamanan Israel berada dalam bahaya selama kunjungan yang
dimulai pada Selasa pekan depan," kata Bennett kepada radio militer
Israel,seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Ahad (10/11).
Pernyataan Bennett ini muncul setelah Iran dan enam negara lain gagal
mencapai kesepakatan terkait sengketa nuklir Tehran setelah tiga hari
berunding di Jenewa.
Namun, para diplomat menyatakan bahwa kemajuan signifikan telah
dicapai dan perundingan akan kembali digelar sepuluh hari mendatang di
tempat yang sama.
Bennet mengatakan terdapat perbedaan dalam tubuh pemerintahan
Presiden Barrack Hussein Obama mengenai bagaimana berurusan dengan Iran.
"Jika dalam sepuluh tahun ke depan sebuah bom atom yang disembunyikan
di dalam sebuah tas meledak di Kota New York, atau sebuah rudal nuklir
menghantam Roma, maka seseorang akan berkata bahwa semua itu adalah
akibat kelonggaran yang telah dibuat dengan Iran," ujar dia.
Ketegangan antara Israel dan Amerika saat ini sedang meningkat
setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dua hari lalu secara terbuka
mengecam usulan kesepakatan sementara dengan Iran dan menyebutnya
sebagai suatu hal yang sangat buruk. Netanyahu juga mendesak Menteri
Luar Negeri Amerika John Kerry untuk tidak terburu-buru menandatangani
perjanjian.
Setelah itu, Obama menelepon Netanyahu untuk memberi tahu
perkembangan terbaru perundingan di Jenewa sambil menekankan komitmen
Amerika untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklirnya.
"Dalam dua setengah tahun lagi akan ada orang lain di Gedung Putih,
tapi kami masih akan berada di sini," kata Wakil Menteri Pertahanan
Israel Danny Danon. "Jika kita tidak memiliki pilihan, maka kita akan
bertindak. Itulah kenapa Israel memiliki angkatan udara."
Perundingan intensif antara Iran dengan kelompok P5+1 berakhir pada
Ahad pagi waktu setempat di Jenewa, Swiss, tanpa menghasilkan
kesepakatan mengenai program atom Teheran.
Kelompok P5+1, yang terdiri dari anggota permanen Dewan Keamanan PBB,
seperti Inggris, China, Prancis, Rusia, dan Amerika ditambah Jerman,
mencurigai Iran sedang mengembangkan persenjataan nuklir. Namun,
tudingan itu dibantah Teheran.
Israel, sebagai satu-satunya negara pemilik senjata nuklir di kawasan
Timur Tengah, yakin bahwa Iran harus dicegah untuk menguasai teknologi
nuklir dengan cara apapun dan menyatakan tidak menutup kemungkinan
menggunakan kekuatan militer untuk menghentikan rivalnya itu.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar