Minggu, 10 November 2013

Israel akan lobi Amerika buat gagalkan kesepakatan nuklir Iran

Menteri Ekonomi Israel Naftali Bennett hari ini mengatakan Israel berencana melobi Kongres Amerika Serikat untuk mencegah tercapainya kesepakatan nuklir dengan Iran.Pernyataan itu disampaikan Bennett menjelang digelarnya kembali perundingan antara sejumlah negara kuat,
termasuk Amerika, dengan Iran pada 20 November mendatang untuk membicarakan program nuklir Teheran.
"Sebelum perundingan dimulai kembali, kami akan melobi puluhan anggota Kongres Amerika dan saya sendiri yang akan menjelaskan kepada mereka betapa keamanan Israel berada dalam bahaya selama kunjungan yang dimulai pada Selasa pekan depan," kata Bennett kepada radio militer Israel,seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Ahad (10/11).
Pernyataan Bennett ini muncul setelah Iran dan enam negara lain gagal mencapai kesepakatan terkait sengketa nuklir Tehran setelah tiga hari berunding di Jenewa.
Namun, para diplomat menyatakan bahwa kemajuan signifikan telah dicapai dan perundingan akan kembali digelar sepuluh hari mendatang di tempat yang sama.
Bennet mengatakan terdapat perbedaan dalam tubuh pemerintahan Presiden Barrack Hussein Obama mengenai bagaimana berurusan dengan Iran.
"Jika dalam sepuluh tahun ke depan sebuah bom atom yang disembunyikan di dalam sebuah tas meledak di Kota New York, atau sebuah rudal nuklir menghantam Roma, maka seseorang akan berkata bahwa semua itu adalah akibat kelonggaran yang telah dibuat dengan Iran," ujar dia.
Ketegangan antara Israel dan Amerika saat ini sedang meningkat setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dua hari lalu secara terbuka mengecam usulan kesepakatan sementara dengan Iran dan menyebutnya sebagai suatu hal yang sangat buruk. Netanyahu juga mendesak Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry untuk tidak terburu-buru menandatangani perjanjian.
Setelah itu, Obama menelepon Netanyahu untuk memberi tahu perkembangan terbaru perundingan di Jenewa sambil menekankan komitmen Amerika untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklirnya.
"Dalam dua setengah tahun lagi akan ada orang lain di Gedung Putih, tapi kami masih akan berada di sini," kata Wakil Menteri Pertahanan Israel Danny Danon. "Jika kita tidak memiliki pilihan, maka kita akan bertindak. Itulah kenapa Israel memiliki angkatan udara."
Perundingan intensif antara Iran dengan kelompok P5+1 berakhir pada Ahad pagi waktu setempat di Jenewa, Swiss, tanpa menghasilkan kesepakatan mengenai program atom Teheran.
Kelompok P5+1, yang terdiri dari anggota permanen Dewan Keamanan PBB, seperti Inggris, China, Prancis, Rusia, dan Amerika ditambah Jerman, mencurigai Iran sedang mengembangkan persenjataan nuklir. Namun, tudingan itu dibantah Teheran.
Israel, sebagai satu-satunya negara pemilik senjata nuklir di kawasan Timur Tengah, yakin bahwa Iran harus dicegah untuk menguasai teknologi nuklir dengan cara apapun dan menyatakan tidak menutup kemungkinan menggunakan kekuatan militer untuk menghentikan rivalnya itu.


[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar