Senin, 25 November 2013

Snowden Belum Buka Semua Rahasia, "Kiamat" Spionase Bisa Datang

Pejabat intelijen Amerika Serikat dan Inggris mengkhawatirkan “kiamat” bakal menerpa ruang penyimpanan data mereka yang terklasifikasi sangat rahasia. Mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional AS (NSA) Edward Snowden diyakini telah memindahkan materi enkripsi (tulisan dalam
bentuk kode atau sandi) dalam jumlah banyak ke dalam data cloud – pusat penyimpanan data virtual yang bisa diakses lewat internet.

Sydney Morning Herald, 26 November 2013, melaporkan sumber di intelijen AS menyatakan ruang penyimpanan data sementara (cache) yang dibobol Snowden itu berisi dokumen-dokumen NSA dan agen-agen intelijen negara sekutunya, termasuk nama agen-agen intelijen AS dan sekutunya, serta nama tujuh pejabat dan mantan pejabat AS.

Data-data itu sesungguhnya dilindungi dengan enkripsi canggih. Perlu berlapis-lapis password untuk membuka data intelijen itu, sedangkan password-password itu dipegang oleh setidaknya tiga orang berbeda yang identitasnya tidak diketahui. Password-password tersebut bahkan hanya dapat digunakan dalam waktu yang singkat setiap harinya.

Juru Bicara NSA dan Direktur Intelijen Nasional AS menolak berkomentar soal itu. Namun sebuah sumber mengatakan, Snowden belum mempublikasikan seluruh dokumen yang dimilikinya. Banyak data yang masih ia simpan sebagai “polis asuransi” terhadap kemungkinan penangkapan atau penyerangan fisik terhadap dirinya.

Pejabat AS dan sumber-sumber lainnya membenarkan Snowden belum mempublikasikan seluruh dokumen rahasia yang ia unduh ketika masih bertugas sebagai administrator di NSA. Baru sebagian kecil dari data sangat rahasia yang ia bocorkan.

“Yang terburuk belum datang,” kata mantan pejabat AS yang ikut menginvestigasi kebocoran data intelijen akibat ulah Snowden. Sejumlah pejabat administrasi Obama bahkan mengatakan secara diam-diam bahwa Snowden telah mengunduh cukup banyak materi rahasia sebagai bahan berita selama dua tahun penuh.

Snowden diyakini mengunduh 50.000 sampai 200.000 dokumen rahasia NSA dan pemerintah Inggris. Buronan AS itu kini mendapat suaka sementara dari pemerintah Rusia dan tinggal di Negeri Beruang Merah, bahkan disebut telah mendapat pekerjaan di sana.

Cryptome, sebuah situs yang mempublikasikan bocoran dokumen-dokumen rahasia sebelum WikiLeaks dan Snowden muncul, memperkirakan total jumlah dokumen yang sejauh ini telah dibocorkan Snowden baru 500 lebih. Jumlah ini amat kecil dibanding 50.000-200.000 dokumen yang kini ia pegang.

Bocoran dokumen Snowden itu pula yang menyulut ketegangan Jakarta-Canberra. Badan Intelijen Australia (DSD) terungkap menyadap ponsel Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, istrinya, Wakil Presiden Boediono, dan sejumlah pejabat tinggi RI pada tahun 2009. SBY yang marah lantas memutuskan kerjasama intelijen dan militer dengan Australia.


[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar