Seorang pakar dalam sejarah Yerusalem, Khalil Ibrahim, menyatakan
bahwa pemerintah Israel telah membangun tiga sinagoge baru untuk
melaksanakan doa-doa kaum Yahudi, termasuk ruangan untuk kaum perempuan
berdoa, di dalam terowongan yang tersebar di bawah tanah Masjid Al-Aqsa.
"Kami hanya melihat sinagoge-sinagoge ini selama tur kami. Sebaliknya
kami tidak tahu apa-apa tentang adanya sinagoge itu. Semua dibangun
dengan tenang di bawah tanah," kata Ibrahim kepada Palestine Online,
seperti dilansir situs middleeastmonitor, Sabtu (23/11).
"Sinagoge-sinagoge ini merupakan sebuah perpanjangan situs keagamaan
lainnya yang Israel bangun di wilayah pendudukan Yerusalem, terutama di
sekitar Masjid Al-Aqsa. Ini untuk memaksakan realitas baru di tanah itu.
Konstruksi ini memiliki dukungan politik dalam sebuah upaya untuk
menjadikan kota ini Yahudi," ujar dia.
Ibrahim, yang juga bekerja sebagai pemandu wisata, menjelaskan bahwa
tujuan pemerintah Israel adalah mengelilingi Masjid Al-Aqsa dengan sabuk
pemukiman dan struktur yang diduga membawa motif keagamaan, termasuk
sinagoge.
"Di dalam sinagoge-sinagoge itu, orang-orang Yahudi menggunakan
Mazmur untuk membuat model dan menunjukkan struktur Bait Suci di bawah
Masjid Al-Aqsa. Fasilitas lainnya, termasuk sekolah, perpustakaan, dan
sinagoga, sedang dibangun dalam upaya untuk melemahkan dan menghapus
warisan Islam dan Arab di kota suci itu, serta membangun sebuah warisan
Yahudi di tempat itu," ucap Ibrahim.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar