Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menilai
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) perlu menginvestigasi
vendor perangkat telekomunikasi yang menjadi mitra manage service atau
outsourcing di operator seluler.
"Menarik yang mas Roy sampaikan
mengenai peran Indosat dalam penyadapan terhadap Presiden dan beberapa
pejabat tinggi negara lainnya," ujar Kabid Keamanan Internet APJII Irvan
Nasrun kepada merdeka.com, Jumat (29/11).
Menurut dia, yang perlu diperhatikan juga adalah yang dilakukan oleh operator seluler yang melakukan outsource jaringannya.
"Misalnya
ada operator seluler yang melakukan outsource ke Huawei, bagaimana
seandainya jaringan operator tersebut disadap oleh China? Apakah hal ini
sudah diantisipasi? tuturnya.
Seperti diketahui, PT XL Axiata
menggunakan jasa Huawei untuk mengoperasikan jaringannya dalam kerangka
manage service. Menurut Presdir XL Hasnul Suhaimi, manage services tidak
selalu mengelola pusat data atau data penting.
"Bisa dalam hal
ketersediaan listrik, atau pemeliharaan BTS dan sebagainya. Namun tetap
akan kami antisipasi hal seperti itu, sesuai dengan arahan Menkominfo Tifatul Sembiring," ujarnya.
Sementara
itu, anggota BRTI Nonot Harsono mengatakan regulator juga telah
menerima laporan dari Indosat yang juga akan menggunakan vendor asal
China tersebut untuk mengelola jaringannya.
"Kalau hanya
mengelola asset milik operator tidak masalah dan itu tidak menyalahi
aturan. Yang jadi masalah kalau yang mereka kelola adalah aset vendor
itu sendiri," katanya.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar