Kamis, 28 November 2013

Tifatul: Woles, Bukan Cuma Indonesia yang Disadap

Aksi penyadapan yang dilakukan Australia terhadap telepon seluler milik sejumlah petinggi RI membuat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) meminta keterangan dari seluruh operator di Indonesia.

Kominfo memberikan batas waktu sepekan kepada para operator untuk memberikan laporan tertulis mengenai keterlibatan mereka pada penyadapan yang dilakukan Australia.

"Hari ini sudah ada beberapa laporan dari operator yang dikirim ke Kominfo. Tadi saya sudah sempat baca satu laporan, tapi lupa operatornya apa," kata Tifatul Sembiring, Menteri Komunikasi dan Informatika, di Jakarta, 28 November 2013.

Lalu, apakah Kominfo mencurigai salah satu operator benar-benar terlibat pada aksi penyadapan itu?

"Woles (santai) saja. Jangan terlalu wah. Penyadapan itu terjadi di mana-mana. Yang terpenting adalah kita semakin waspada dengan meningkatkan kecanggihan teknologi dalam negeri," ujar Tifatul.

Dia mengatakan, sejauh ini masih diteliti apakah penyelenggara telekomunikasi di Tanah Air ada yang terlibat. Tapi, logikanya, penyadapan itu dilakukan melalui jaringan milik operator.

"Sekarang kita cari alat-alat bukti yang lebih mendalam lagi dengan melihat laporan-laporan yang dikirim pihak operator," ujar Tifatul.

Diancam tutup

Tifatul juga menyampaikan, bisnis dari para operator adalah mencari keuntungan dan tidak melakukan penyelewengan dengan membantu pihak luar untuk melakukan penyadapan.

"Kalau memang ada keterlibatan tentu operator tersebut akan ditutup, karena bertentangan keras dengan Undang-Undang No 36 tahun 1999," kata Tifatul.


[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar