Rabu, 01 Januari 2014

Delapan Tahun Koma, Kondisi Ariel Sharon Memburuk

Mantan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon telah delapan tahun dalam kondisi koma di rumah sakit di Tel Aviv. Kondisinya dilaporkan memburuk, banyak yang memprediksi usianya tidak akan lama lagi.

Diberitakan Telegraph, Amir Marom, dokter yang merawat Sharon pada Rabu 1 Januari 2014 mengatakan bahwa kondisi pria 85 tahun itu mengalami penurunan drastis dalam beberapa hari terakhir. Marom tidak menjelaskan lebih rinci kondisi Sharon.

Sejak koma akibat stroke tahun 2006 lalu, Sharon dirawat di rumah sakit Tel Hashomer. Dia dalam keadaan vegetative atau lumpuh total, terhubung dengan alat bantu pernafasan. Keluarganya mengatakan, Sharon kerap membuka matanya dan menggerakkan jari-jarinya.

Sebelumnya media di Israel mengatakan bahwa Sharon menderita masalah ginjal, keluarganya telah berkumpul di rumah sakit. September lalu, Sharon menjalankan operasi untuk mengganti selang penyalur makanan ke lambungnya.

Seorang sumber yang tidak disebutkan namanya kepada koran Haaretz mengatakan bahwa nyawa Sharon sudah di ujung tanduk. "Dia bisa meninggal dalam beberapa hari lagi jika kondisinya terus memburuk," kata sumber.

Sharon pertama kali menderita stroke ringan pada Desember 2005 dan mengalami pembengkakan otak akibat penyumbatan aliran darah pada 4 Januari 2006. Dia sempat dirawat beberapa bulan di rumah sakit Yerusalem sebelum dikirim ke Tel Aviv.

Menjabat PM Israel sejak 2001, Sharon dijuluki "the bulldozer" karena kerap menggusur rumah-rumah warga Palestina yang wilayahnya dicaplok untuk dibangun permukiman Yahudi. Politisi sekaligus jenderal militer ini dikenal akan taktiknya yang keras dan kontroversial.

Salah satu keputusannya yang banyak ditentang kelompok konservatif di Israel adalah penarikan tentara Israel dan para permukim Yahudi dari Jalur Gaza pertengahan 2005 lalu. Keputusannya ini mengakhiri kendali militer Israel terhadap Gaza selama 38 tahun.


[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar