Kamis, 02 Januari 2014

Dua Media Barat Mohon AS Ampuni Snowden

Dua media besar Barat, The New York Times (NYT) dan The Guardian, pada Kamis 2 Januari 2014 kemarin menyerukan kepada Pemerintah Amerika Serikat (AS) agar memberi pengampunan bagi Edward J. Snowden. Seruan pengampunan bagi mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional AS (NSA) tersebut dimuat dalam editorial masing-masing. 
Stasiun berita Channel News Asia, Jumat 3 Januari 2014, melansir pernyataan kedua media tersebut yang menyebut sudah saatnya bagi Washington untuk memberikan Snowden sebuah tawaran pembelaan atau pengampunan. Snowden bersembunyi di Rusia setelah AS ingin menangkapnya karena telah membocorkan rahasia negara.

"Dia mungkin telah melakukan sebuah kejahatan. Tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa dia telah melakukan suatu pengabdian yang hebat kepada negaranya," tulis NYT. 

NYT lantas meminta kepada Pemerintah Negeri Paman Sam untuk menawarkan Snowden sebuah kesepakatan. Isinya mengizinkan dia untuk kembali ke AS dan menghadapi tuntutan yang telah diringankan. 

Mereka juga menggaris bawahi bahwa ketimbang menjatuhkan tuntutan hukum kepada pria berusia 31 tahun itu, Pemerintah AS dapat saja memberikan perlindungan dari Jaksa Penuntut di bawah ketetntuan hukum federal mereka soal peniup peluit (whistle blower).

"Sayangnya perintah eksekutif itu tidak berlaku bagi kontraktor. Aturan itu hanya berlaku kepada pegawai intelijen. Hal ini menyebabkan aturan perlindungan itu tidak bermanfaat bagi Snowden," tulis NYT lagi. 

Sementara harian Inggris, The Guardian meminta kepada Washington agar dia dapat pulang kembali ke AS dengan harga diri. Menurut mereka pengungkapan rahasia soal program penyadapan yang dilakukan oleh NSA di AS dan di negara lain merupakan suatu bentuk keberanian moral.

Namun Dewan Keamanan Nasional, pada Kamis kemarin menolak untuk berkomentar terhadap isi dua editorial tadi. Sebelumnya Presiden Barack Obama mengatakan bahwa dia menyambut baik perdebatan soal peran NSA, namun menolak mendiskusikan kemungkinan adanya amnesti atau pengampunan Presiden bagi Snowden. 

Bahkan pada pertengahan Desember 2013 lalu, Gedung Putih malah kembali memperbarui tuntutan mereka agar sang peniup peluit segera kembali ke Negeri Paman Sam untuk menghadapi persidangan. 

"Posisi kami tetap sama mengenai hal tersebut," ujar Juru Bicara Gedung Putih, Jay Carney. 

Beragam Dakwaan

Carney menambahkan bahwa Snowden telah dituduh membocorkan informasi rahasia dan dia menghadapi beragam tuntutan kejahatan di AS.   

Seruan untuk menawarkan pengampunan kepada Snowden mulai terbentuk pada Kamis kemarin ketika Direktur Eksekutif Human Rights Watch, Kenneth Roth berkicau bahwa rahasia yang diungkapkan Snowden menunjukkan adanya kebobrokan besar. 

"Keluhan resmi lainnya yang diajukan diabaikan saja. Dia seharusnya diampuni," tulis Roth di akun Twitternya. 

Kedua media tadi turut memuat wacana pengampunan bagi Snowden ketika dilontarkan oleh salah seorang pejabat tinggi NSA, Rick Ledgett. Dalam sebuah program yang tayang di CBS bertajuk "60 Minutes", secara terbuka Ledgett menawarkan sebuah kesepakatan kepada Snowden apabila dia berhenti membongkar informasi rahasia AS.


[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar