Iklan operator telepon
seluler Vodafone di Mesir dituduh memuat kode-kode untuk sebuah serangan
peledakan. Kode-kode itu diduga sengaja dibuat oleh kelompok sayap
militan Ikhwanul Muslimin (IM) yang dilabeli teroris oleh pemerintah
Mesir.
Diberitakan News.com.au, Kamis 2 Januari 2013,
tuduhan ini dilayangkan oleh seorang blogger sekaligus aktivis pendukung
mantan presiden terguling Husni Mubarak, Ahmed "Spider". Ahmed
melaporkan temuannya ini pada penyelidik anti terorisme di Mesir.
Dia
mencurigai iklan Vodafone yang menampilkan sebuah sandiwara boneka
memuat kode penyerangan IM berikutnya. Sebelumnya, IM dituduh telah
melancarkan serangan di Sinai. Namun tidak ada bukti-bukti yang
menunjukkan keterlibatan IM tersebut.
Dalam iklan itu ditampilkan
tokoh boneka wanita Abla Fahita dan putrinya Karkoura. Saat itu, Fahita
tengah mencari sim card suaminya yang telah meninggal sambil
berbincang-bincang di telepon tentang seorang karakter bernama "Mama
Touta".
Di latar belakang, terdengar penyiar radio memberitahukan
resep memasak kalkun isi untuk Natal. Fahita duduk di samping kaktus
dengan ornamen bola yang menggantung. Dia kemudian membayar penjaga
gedung untuk menggunakan anjing pelacak untuk mencari sim card suaminya
di sebuah mal.
Menurut interpretasi Ahmed, mal dan anjing adalah
kode untuk lokasi serangan berikutnya, dan "Mama Touta" adalah nama
julukan untuk Ikhwanul Muslimin. Kaktus merepresentasikan bom. Kaktus
itu punya empat cabang, yang menurut Ahmed merujuk pada simbol empat
jari IM, Rabiah.
"Anjing, garasi, penjaga,
mal, dan ada unsur-unsur yang memberitahu kita bahwa ada mal besar dan
ledakan setelah anjing pelacak gagal menemukan bom di dalam mobil," kata
Ahmed.
Akibat tuduhan ini, pihak Vodafone dipanggil penyidik
Mesir untuk menjelaskannya. Vodafone mengatakan bahwa tuduhan tersebut
"tidak masuk akal" dan iklan itu hanya alat marketing untuk menunjukkan
cara mengaktifkan sim Vodafone.
"Iklan itu tidak memiliki arti
dan interpretasi lain, kecuali jika seseorang punya pendapat atau
imajinasinya sendiri," ujar pernyataan Vodafone.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar