Jumat, 03 Januari 2014

Sebuah Iklan di Mesir Dituduh Memuat Kode Serangan Bom

Iklan operator telepon seluler Vodafone di Mesir dituduh memuat kode-kode untuk sebuah serangan peledakan. Kode-kode itu diduga sengaja dibuat oleh kelompok sayap militan Ikhwanul Muslimin (IM) yang dilabeli teroris oleh pemerintah Mesir.

Diberitakan News.com.au, Kamis 2 Januari 2013, tuduhan ini dilayangkan oleh seorang blogger sekaligus aktivis pendukung mantan presiden terguling Husni Mubarak, Ahmed "Spider". Ahmed melaporkan temuannya ini pada penyelidik anti terorisme di Mesir.

Dia mencurigai iklan Vodafone yang menampilkan sebuah sandiwara boneka memuat kode penyerangan IM berikutnya. Sebelumnya, IM dituduh telah melancarkan serangan di Sinai. Namun tidak ada bukti-bukti yang menunjukkan keterlibatan IM tersebut.

Dalam iklan itu ditampilkan tokoh boneka wanita Abla Fahita dan putrinya Karkoura. Saat itu, Fahita tengah mencari sim card suaminya yang telah meninggal sambil berbincang-bincang di telepon tentang seorang karakter bernama "Mama Touta".

Di latar belakang, terdengar penyiar radio memberitahukan resep memasak kalkun isi untuk Natal. Fahita duduk di samping kaktus dengan ornamen bola yang menggantung. Dia kemudian membayar penjaga gedung untuk menggunakan anjing pelacak untuk mencari sim card suaminya di sebuah mal.

Menurut interpretasi Ahmed, mal dan anjing adalah kode untuk lokasi serangan berikutnya, dan "Mama Touta" adalah nama julukan untuk Ikhwanul Muslimin. Kaktus merepresentasikan bom. Kaktus itu punya empat cabang, yang menurut Ahmed merujuk pada simbol empat jari IM, Rabiah. "Anjing, garasi, penjaga, mal, dan ada unsur-unsur yang memberitahu kita bahwa ada mal besar dan ledakan setelah anjing pelacak gagal menemukan bom di dalam mobil," kata Ahmed.

Akibat tuduhan ini, pihak Vodafone dipanggil penyidik Mesir untuk menjelaskannya. Vodafone mengatakan bahwa tuduhan tersebut "tidak masuk akal" dan iklan itu hanya alat marketing untuk menunjukkan cara mengaktifkan sim Vodafone.

"Iklan itu tidak memiliki arti dan interpretasi lain, kecuali jika seseorang punya pendapat atau imajinasinya sendiri," ujar pernyataan Vodafone.


[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar