Tri Rismaharini diisukan bakal melepaskan jabatannya sebagai Wali
Kota Surabaya. Risma diduga bersikeras untuk mundur karena pengangkatan
Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana yang tidak sesuai dengan
prosedur.
Isu mundurnya Risma telah sampai ke telinga Gubernur
DKI Jakarta Joko Widodo yang juga sama-sama menjadi kader PDI
Perjuangan. Jokowi tidak percaya Risma akan mundur dari jabatannya
sebagai wali kota lantaran masalah tersebut.
"Siapa yang bilang.
Ah, saya gak dengar. Dia itu teman baik saya. Saya ndak ngerti
masalahnya," ujar Jokowi di Balai Kota, Selasa (18/2).
Jokowi
memberikan nasihat kepada Risma untuk sabar dalam menghadapi masalah
yang ada saat ini. Mantan wali kota Solo ini meminta Risma untuk tidak
terlalu emosi lantaran setiap masalah pasti ada solusinya.
"Yang sabar Bu. Santai saja bu. Semua masalah pasti ada solusinya," kata Jokowi.
Sebelumnya,
Risma santer diberitakan mundur. Di beberapa kesempatan wali kota
perempuan pertama di Surabaya itu tidak sepakat dengan pelantikan
wakilnya yang baru Wisnu Sakti Buana.
Risma juga terlibat konflik
internal dengan DPC PDIP Surabaya. Hal itu diakui oleh Wakil Sekretaris
Jenderal DPP PDIP Achmad Basarah.
"DPP sudah bertemu dengan Bu
Risma, saya, Mindo, sudah bertemu dengan Bu Risma. Dari pertemuan itu,
kami bertiga, saya Pak Tjahjo dan Mindo yang terjadi hanya masalah
dinamika internal. Dalam kaitan Bu Risma petugas partai di eksekutif,
dengan struktur DPC Surabaya dan DPD Jatim," ujar Basarah kepada
wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Senayan, Selasa (18/2).
Basarah
mengakui, memang ada beberapa hal harus diklopkan dengan Risma saat ini.
"Karena Bu Risma bukan orang partai, sehingga harus terus dihadapi.
Tidak ada hal prinsipil yang dipertentangkan. Yang terjadi hanya
dinamika politik lokal," ujarnya.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar