Pengamat komunikasi politik, Effendi
Ghazali, menilai jawaban calon presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto,
soal Hak Asasi Manusia (HAM) yang kerap diisukan kepadanya cukup masuk
akal.
Menurut Effendi, jawaban yang dilontarkan Prabowo itu
merupakan sebuah pembelaan terhadap dirinya. Karena berdasarkan
pernyataan Prabowo, pada saat menjadi komandan jenderal Komando Pasukan
Khusus (danjen Kopasus) bukan melanggar HAM, tapi menyelamatkan HAM.
"Jawaban
Prabowo cukup oke, dia menceritakan bagaimana dia bisa disebut
melanggar HAM. Justru Prabowo ingin mengatur HAM," kata Effendi usai
debat capres - cawapres di Balai Sarbini, Jakarta, Senin malam, 9 Juni
2014.
Mantan Anggota Komite Konvensi Capres Partai Demokrat itu
memperkirakan, pertanyaan soal HAM itu tidak akan dilontarkan lagi
kepada Prabowo. Menurutnya, pada malam debat capres dan cawapres itu
semuanya sudah dibeberkan secara gamblang oleh Prabowo.
Effendi menegaskan, pada intinya Prabowo menjelaskan bahwa dia tidak pernah melanggar HAM, tapi justru Prabowo lah
yang meyelamatkan HAM dan menyelamatkan bangsa Indonesia dari kaum-kaum
radikal yang ingin menghancurkan soal HAM di negara Indonesia.
Selain
itu, pernyataan Prabowo yang mempersilakan Jusuf Kalla untuk bertanya
tentang alasan pemberhentian Prabowo dari dinas militer kepada atasannya
saat itu, yakni Wiranto menjadi kunci bahwa memang Prabowo tidak
bersalah, dan hanya menjalankan perintah atasan untuk menyelamatkan
bangsa.
"Tadi kan jawaban Prabowo, 'kalau mau tahu tanya
atasan saya'. Dengan dijawab seperti itu mestinya pertanyaan soal HAM
mati malam ini," ucap dia.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar