Selasa, 19 November 2013

Kominfo: Aksi Peretasan Hanya Perkeruh Suasana

Aksi penyadapan yang dilakukan pemerintah Australia terhadap ponsel pribadi Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres RI Boediono bersama sejumlah mantan menteri, pada tahun 2009 silam, berdampak pada aksi peretasan antara kedua negara.

Sebelumnya, pekan lalu, dikabarkan Anonymous dari Indonesia berhasil meretas berbagai infrastruktur strategis milik Australia. Lalu, ada balasan dari seorang dari Anonymous Australia mengaku melakukan peretasan soloairport.com, situs Garuda Indonesia Airways, situs Angkasa Pura dan situs pendidikan, yang diinformasikan di tautan ini.

Menanggapi aksi peretasan itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo) melalui Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure/Coordination Center (Id-SIRTII/CC) melakukan investigasi dan berkoordinasi dengan pihak Australia Computer Emergency Response Team (CERT-Australia), terkait aksi-aksi peretasan tersebut.

"Hasil investigasi sejauh ini menyatakan bahwa informasi yang beredar tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Gatot S Dewa Broto, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kominfo, dalam keterangan tertulis, 20 November 2013.

Selain itu, tambah Gatot, ramainya pemberitaan di media mengenai aksi peretasan ini sangat berpotensi memicu keresahan dari masing-masing negara, khususnya para pengguna Internet. Bahkan, bisa juga dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain untuk mengeruk keuntungan.

"Tindakan peretasan yang dilakukan secara demonstratif dan tidak dapat dipertanggungjawabkan itu hanya akan memperkeruh suasana. Dan juga berpotensi melanggar UU No. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, yaitu pada Pasal 28 ayat 1 dan 2, Pasal 29, dan Pasal 30 ayat 1,2, dan 3," ujar Gatot.

Saat ini, ID-SIRTII/CC mengimbau pada para pengelola infrastruktur Internet untuk menciptakan perasaan aman bagi penggunanya dan memberikan kesadaran kepada para pengguna untuk tidak melakukan tindakan peretasan.

"ID-SIRTII/CC juga mengingatkan kepada para pengelola infrastruktur Internet meningkatkan kewaspadaannya menjaga infrastruktur Internet. Jika menemukan hal-hal yang mencurigakan segera laporkan dan berkoordinasi dengan ID-SIRTII/CC untuk menciptakan keamanan Internet Indonesia," tutup Gatot.


[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar