Menurut Kepala Pusat Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S Ervan, saat dikonfirmasi oleh VIVAnews, Minggu 22 Desember 2013, peristiwa itu mengakibatkan pesawat Merpati batal mendarat dan putar balik kembali ke Kupang.
"Informasi yang saya dapat, bupatinya mau menggunakan penerbangan Merpati, namun tiketnya habis. Memang sudah full kursinya, dia tidak dapat tiket," kata Bambang.
Bambang menjelaskan, pihak bandara saat itu sudah memberikan penjelasan. Namun, Bupati Marianus tidak terima.
"Sudah dilakukan mediasi oleh kepala bandara di sana. Mungkin ada terjadi miss komunikasi akhirnya bupatinya memerintahkan blokir bandara," ungkapnya.
Satpol PP setempat diketahui membawa kendaraan ke tengah landasan sehingga pesawat Merpati tidak bisa mendarat.
"Pesawat yang sudah mendekati bandara tak bisa mendarat, karena tidak savety, itu membahayakan," ujarnya.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar