Google langsung sigap begitu mendapat gugatan dari para orang tua atas layanan aplikasi berbayarnya, in-app purchase.
Perusahaan
Internet raksasa dunia itu telah memperbaiki verifikasi pembelian
aplikasi berbayar pada pusat aplikasinya, Google Play. Langkah ini
setidaknya mencegah anak agar tak sembarangan membeli konten premium di
dalam aplikasi tanpa kendali.
Pada update Google Play Store 4.6.16, laman Android Police, Google meminta opsi password setiap seseorang yang akan membeli konten tertentu di dalam aplikasi yang gratis sekalipun.
Lembar
permintaan password itu akan muncul setiap 30 menit untuk memastikan
pengguna telah menyadari konsekuensi berbayar pada aplikasi yang
dimaksud. Permintaan password juga dapat diatur sesuai keinginan
pengguna.
Google juga memperbaharui aplikasi berbayar saat ini
dengan menampilkan App Permision, yang memberitahu pengguna untuk
memastikan aplikasi Android akan menawarkan konten tententu.
Beberapa
pembaharuan yang dapat ditemui pengguna dalam update Google Play versi
terbaru ini adalah My Apps, yang mempercepat instal aplikasi pada
perangkat baru. Adapun menu Settings and Help lebih mudah dengan
tampilan baru, dan pengguna kini dapat menambahkan ikon tertentu dalam
layar Home.
Update Google Play juga membuat pengguna lebih
nyaman, sebab pusat aplikasi ini akan terupdate secara mandiri, jadi
pengguna tak repot melakukan pembaharuan.
Dituntut
Belum lama ini, Google tengah menghadapi gugatan atas layanan aplikasi berbayarnya (in-app purchase). Google digugat oleh para ibu di New York, Amerika Serikat, yang merasa khawatir dengan perkembangan buah hatinya.
Dalam
gugatannya, para orang tua mengklaim anaknya semakin tidak konsentrasi
belajar akibat game yang ditaruh di dalam pusat aplikasi Google.
Menurut BBC, Rabu
12 Maret 2014, salah seorang ibu terkejut bukan main ketika mendapatkan
anaknya yang berusia lima tahun bisa menghabiskan US$66 (setara Rp758
ribu) hanya dalam lima menit untuk mengunduh game gratis, Marvel Run
Jump Smash.
Dalam kasus ini, anak tersebut diketahui membeli konten premium kristal digital.
"Google
meraup keuntungan dengan cara tidak adil, memasarkan game gratis atau
murah kepada anak dan menjebak mereka sehingga mudah dikenai biaya,"
tulis sebuah firma hukum Berger & Montague, yang mewakili para orang
tua.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar