Beredar video wawancara mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di dunia
maya lewat tayangan wawancara dengan Bisnis Indonesia TV. Menurut JK,
Jokowi hanya populer, namun belum bisa membuktikan keberhasilan
membangun jakarta.
Video berdurasi 3 menit 52 detik itu dibuat sebelum JK menjadi cawapres
pendamping capres Jokowi. JK mengkritik pedas Jokowi yang dianggap belum
pantas memimpin negeri ini.
Menurutnya, kemampuan dan pengalaman lebih penting daripada sekadar
umur. Jokowi belum bisa membuktikan mampu mengurus ibu kota, apalagi
negara ini.
"Kalau dia muda, tapi syaratnya punya pengalaman. Jangan karena dia
muda, harus punya track record," ujar JK yang dalam tayangan Bisnis
Indonesia TV itu mengenakan batik.
Menurut JK, bisa hancur negara ini jika mantan wali kota Solo itu
menjadi capres. Kata dia, Jokowi populer, tetapi belum bisa membuktikan
mampu mengurus Jakarta, apalagi negera ini berpenduduk sekitar 240 juta
jiwa.
"Jangan tiba-tiba karena terkenal di Jakarta dicalonkan presiden. Bisa
hancur, bisa bermasalah negeri ini. Kalau sukses di DKI, ya silakan
(maju sebagai capres)," imbuhnya.
Pendapat JK ini berkaca kepada negara-negara lain yang presiden atau
perdana menterinya tidak datang secara instan, melainkan melalui
beberapa tingkatan. Contohnya Amerika Serikat, yang menjadi presiden
pasti dari gubernur atau senator.
"Siapa bilang Jokowi tidak punya pengalaman? Dia kan Gubernur DKI,
pengalamannya dari Wali Kota Solo. Saya sendiri yang usulkan supaya satu
tingkat di atasnya, saya anggap baik di Solo, bisa naik di atasnya
DKI," ujarnya.
"Biarlah DKI dulu, itu masalah popularitas, belum membuktikan mampu
mengurus Jakarta. Bahwa dia (Jokowi) mampu mengurus Jakarta otomatis
punya kemampuan mengurus negeri ini," tegasnya.
Entah mengapa kini JK mau mendampingi Jokowi. Ia pasti memiliki alasan.
Dan tentu saja, publiklah punya penilaian. (inilah.com/dul)
Mau tahu videonya, lihat di bawah ini (youtube)
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar