Bahan peledak seberat 60 ton
meluluhlantakkan pangkalan militer di kota al-Sawadi, Provinsi Idlib,
Suriah. Ledakannya sangat dahsyat, hingga menerbangkan semua yang di
atas tanah puluhan meter ke udara, menghancurkannya menjadi debu.
Rekaman ledakan bom yang terjadi Rabu, 14 Mei 2014. Radius ledakan sangat luas, meratakan pangkalan militer di kota yang dikuasai pemerintah rezim Bashar al-Assad itu.
Komandan Front Islam, salah satu kelompok pejuang Suriah, diberitakan New York Daily mengatakan
bom diletakkan di bawah tanah melalui terowongan yang mereka gali.
Terowongan itu memiliki panjang 850 meter, berujung tepat di bawa
pangkalan militer tersebut.
Dalam video, terdengar pekikan takbir
"Allahu Akbar!" setelah bom meledak. Komandan yang tidak disebutkan
namanya ini mengaku tidak tahu berapa tentara Suriah yang tewas dalam
serangan tersebut. Namun, hancurnya pangkalan itu akan merusak kemampuan
tentara rezim menyerang mereka.
"Satu lagi serangan seperti ini,
kami tidak perlu lagi maju untuk merebut pangkalan," kata komandan ini
melalui Skype. Jika pangkalan itu berhasil direbut, berarti mereka
berhasil menguasai selatan Idlib, wilayah yang berbatasan dengan Turki.
Penggunaan
bom bawah tanah adalah strategi yang beberapa minggu terakhir ini kerap
dilancarkan para pejuang Suriah. Serangan sebelumnya dilakukan di bawah
sebuah hotel yang digunakan para tentara Suriah menginap di Aleppo
pekan lalu.
Sementara itu, pemerintahan Bashar al-Assad semakin
gencar melancarkan serangan udara. Rabu lalu, lebih dari 40 orang tewas,
kebanyakan warga sipil pada lima operasi udara di Aleppo, berdasarkan
laporan Syrian Observatory for Human Right.
Lebih dari tiga tahun
konflik di Suriah telah menewaskan 150.000 orang. Assad masih juga
tidak mau mundur. Bahkan dia hendak maju lagi mencalonkan sebagai
presiden Suriah. Oposisi mengatakan, pemilu hanya akal-akalan untuk
kembali membuat Assad berkuasa.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar