Tuduhan bahwa pesawat Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh oleh kelompok separatis Ukraina kian menguat. Harian berbahasa Inggris Ukraina, The Kyiv Post, menurunkan laporan berisi percakapan antara salah seorang anggota kelompok militan itu dengan agen intelijen militer Rusia.
Laman Malaysia, The Star, Jumat 18 Juli 2014 melansir percakapan itu diperoleh dengan mencegat komunikasi kedua pihak. Kemudian agen keamanan Ukraina (SBU), merilis pernyataan salah seorang anggota separatis yang menyebut pesawat yang mereka tembak jatuh milik pesawat sipil.
Kedutaan Besar Ukraina di Jakarta turut mengirimkan video percakapan itu kepada VIVAnews. Dalam video berdurasi lebih dari dua menit, terdengar pembicaraan antara komandan Republik Rakyat Donetsk, Igor Bezler dengan seseorang yang diyakini seorang kolonel Angkatan Bersenjata Rusia, Vasili Geranin.
"Kami baru saja menembak jatuh sebuah pesawat. Itu milik kelompok penambang. Jatuh, di luar Enakievo," ujar Bezler.
Kemudian Geranin menanyakan soal keberadaan pilot dari pesawat itu. "Berapa menit yang lalu, pesawat itu jatuh?" tanya Geranin. "Sekitar 30 menit yang lalu," kata Bezler.
Percakapan selanjutnya di dalam video itu terdengar dua orang yang diduga anggota kelompok separatis. Salah satu di antara mereka melaporkan temuan, setelah melakukan pengecekan terhadap pesawat yang mereka tembak.
"Pesawat hancur berkeping-keping di udara, dekat dengan lokasi penambangan Petropavlovskaya. Ada sekitar 200 orang yang tewas. Kami telah menemukan dua ratus jenazah. Mereka semua warga sipil," ujar salah seorang anggota separatis.
Anggota itu kemudian melanjutkan kalimatnya dan memastikan bahwa pesawat yang mereka tembak bukanlah pesawat militer, melainkan pesawat sipil. "Saya belum tahu, itu pesawat apa. Kami belum tiba di lokasi tepat ditemukannya puing-puing pesawat. Saat ini, saya berada dekat dengan lokasi jasad mulai berjatuhan," dia melanjutkan.
Salah satu anggota lainnya bertanya apakah ditemukan senjata. Namun, rekan kelompok separatis lainnya, menyebut tidak ada senjata. "Tidak ada sama sekali. Semua benda-benda itu milik warga sipil, mulai dari peralatan medis, handuk dan tisu toilet," kata anggota separatis itu lagi.
Dia juga menyebut, menemukan dokumen milik warga Indonesia, berasal dari Universitas Thompson.
Dalam percakapan selanjutnya terdengar anggota separatis melaporkan kepada seseorang yang ditulis Kozitsyn. "Di televisi mereka mengatakan pesawat yang jatuh milik Ukraina, jenis Antonov, An-26. Tapi, kemudian laporan menyebut itu milik Malaysia Airlines. Apa yang mereka lakukan di teritori Ukraina?", tanya salah satu anggota separatis itu.
Sementara Kozitsyn menduga pesawat itu membawa mata-mata. "Untuk apa mereka terbang di sini? Ini merupakan perang yang tengah berlangsung," ujar Kozitsyn.
Namun, hingga saat ini
belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas penembakan pesawat
MAS itu. Baik Presiden Ukraina, Petro Poroshenko dan Vladimir Putin, saling menyalahkan.
Akibat aksi salah tembak itu, sebanyak 298 penumpang termasuk 15 kru ditemukan tewas. Pesawat jenis Boeing 777-200 ER itu terbang dari Bandara Schipol untuk menuju ke Kuala Lumpur.
Akibat aksi salah tembak itu, sebanyak 298 penumpang termasuk 15 kru ditemukan tewas. Pesawat jenis Boeing 777-200 ER itu terbang dari Bandara Schipol untuk menuju ke Kuala Lumpur.
Silakan lihat video percakapannya di bawah ini:
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar