Selain menunjukkan komitmennya mendukung industri aplikasi lokal, Nokia juga ingin melihat para developer bisa menjadi "tuan rumah" di negara sendiri dan mengharumkan nama Indonesia ke pasar global.
"Melalui Mobile Games Developer War 5, kami berharap bisa memotivasi generasi muda untuk bisa menjadi pengusaha lokal dan membawa nama Indonesia ke pasar global," ungkap William Hamilton-Whyte, President Director, Nokia Indonesia, dalam keterangan pers yang diterima KompasTekno.
Langkah awal untuk menuju pengusaha lokal, game yang dihasilkan dari kompetisi ini akan dimonetisasi atau dipasarkan melalui model Try-N-Buy atau In-App-Purchase.
Lombanya sendirinya dibagi dalam dua kategori, yaitu Mobile Games Developer War 5 Professional dan Mobile Games Developer War 5 Rookie.
Untuk kategori profesional, Nokia memberikan klasifikasi tambahan, yaitu Special Challenge for Professional (tantangan khusus) yang dibagi menjadi Action & Adventure, Puzzle & Trivia, Racing & Flying, dan Strategy.
Pendaftaran kompetisi ini sudah dimulai dan akan ditutup pada 30 November 2013. Game yang boleh diikutkan adalah game yang dirilis setelah 1 November 2013 sampai dengan 20 Desember 2013. Pemenang akan diumumkan pada 23-31 Desember 2013.
Dimulai pada tahun 2011, Mobile Games Developer War telah membuka kesempatan baru bagi ribuan pengembang pemula di Indonesia.
Empat kompetisi yang diselenggarakan sebelumnya pada tiga tahun terakhir ini, telah memperkenalkan berbagai mobile game startup, termasuk Aksara Studio, Chocoarts, Creacle Studio, Studio Independent, Own Games, dan Solite Studio. Nama terakhir baru-baru ini memenangkan kompetisi pengembang aplikasi internasional dengan game mereka, Save The Hamster.
Untuk memberikan pengetahuan dan informasi yang lebih mendalam dan lengkap mengenai pembuatan dan pengembangan game, Nokia Developer menyelenggarakan roadshow dan workshop di 7 kota, dimulai pada akhir Oktober 2013.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar