Rabu, 06 November 2013

Dicurigai Sadap RI, Australia Kirim Menteri Pertahanan ke Jakarta

Menteri Pertahanan Australia, David Johnston, dijadwalkan tiba di Indonesia Kamis, 7 November 2013. Kedatangan Johnston ini di tengah merebaknya dugaan penyadapan oleh Badan Intelijen Australia (DSD) terhadap Indonesia, seperti yang dikabarkan harian Sydney Morning Herald
berdasarkan bocoran informasi dari Edward Snowden.

“Menteri Pertahanan Australia datang ke Jakarta Kamis ini. Saya akan menggelar konferensi pers bersama Menhan Australia hari Jumat,” kata Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro.

Purnomo menyatakan apabila isu penyadapan itu terbukti benar, maka pemerintah RI akan mengambil sikap keras. “Tapi sebelum bersikap, kami perlu kepastian,” kata dia. Sejauh ini Purnomo mengaku telah mengontak Kedutaan Besar Australia dan Amerika Serikat, namun belum mendapat jawaban jelas.

Lembaga Sandi Negara pun, menurut Purnomo, saat ini sedang bekerja terkait isu penyadapan terhadap RI ini. Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi I Bidang Pertahanan dan Luar Negeri DPR, Tubagus Hasanuddin, meminta Lembaga Sandi Negara mengambil peran sentral dalam menjaga keamanan negara, yakni dengan memproteksi lalu-lintas komunikasi para pejabat tinggi.

Sydney Morning Herald (SMH) pekan lalu menurunkan berita soal penyadapan Australia dan Amerika Serikat terhadap Indonesia berdasarkan keterangan dari mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional AS (NSA) Edward Snowden yang kini mendapat suaka dari Rusia setelah menjadi buron AS.

SMH menyebut ada pos penyadapan di dalam gedung Kedutaan AS dan Australia di Jakarta. Sementara harian Inggris The Guardian menulis bahwa Badan Intelijen Australia sudah menyadap Indonesia sejak tahun 2007 ketika RI menjadi tuan rumah Konferensi Perubahan Iklim PBB di Nusa Dua, Bali. Namun aksi penyadapan itu dianggap gagal meski sudah menghabiskan biaya dan waktu.


[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar