Jumat, 22 November 2013

Kebebasan di Iran makin terbatas

Iran sepertinya mengalami masa tarik ulur dalam hal kebebasan internet yang dicanangkan presiden mereka, Hassan Rouhani. Meski menjamin akan membuka keran masuknya konten internet asing, kali ini sebuah layanan chatting terproteksi juga dihadang masuk republik Islam tersebut.

Seperti yang dilansir oleh Mashable (21/11), korban filter internet Iran kali ini adalah Cryptocat. Ini merupakan layanan chatting yang memberikan jaringan aman dengan enkripsi sehingga tidak bisa dilacak siapa saja.
Layanan ini kebanyakan digunakan oleh para pegiat hak asasi manusia dan jurnalis diseluruh dunia. Dengan layanan ini, mereka biasanya mengeluarkan informasi dari dalam negara yang terisolasi pada dunia luar.
Namun, saat ini situs dan server Cryptocat sama sekali tak bisa diakses dari dalam Iran sejak Senin. Berhenti bekerjanya sistem chat ini pun diungkapkan pendirinya, Nadim Kobeissi.
"Saya sedang sial. Saya juga tak tahu kenapa mereka (Iran, red) hanya memilih menutup Cryptocat saja," kata Kobeissi yang kini hidup di Montreal, Kanada.
Di Iran sendiri, Cryptocat dan pembuatnya, Nadim Kobeissi bagaikan artis. Hal ini dikarenakan banyaknya pengguna layanan ini di sana.
"Nadim dan Cryptocat bak selebritis di Iran," kata Collin Anderson, ahli keamanan internet yang paham banyak tentang Iran.
Pemerintah Iran sendiri sebelumnya telah berjanji untuk membuka lebih banyak akses internet di negaranya. Namun, dengan adanya hal ini, janji tersebut pun nampaknya harus dipertanyakan lagi.


[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar